Fenomena pasangan gancet atau penis captivus terbilang super langka. Tapi karena begitu menyeramkan dan memalukan, tak ada salahnya tahu cara mengatasinya.
Gancet atau dalam istilah medisnya disebut penis captivus adalah kondisi ketika berhubungan seksual tetapi organ intim pasangan saling tersangkut. Terbilang super langka, bahkan nyaris mustahil mengingat belum ada satupun kasus yang benar-benar terkonfirmasi.
Secara teori pasangan gancet bisa saja terjadi ketika sang wanita mengalami kekakuan pada otot vagina atau dalam dunia medis biasa disebut vaginismus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fenomena ini bukanlah mitos, meskipun kasusnya memang sangat jarang terjadi. Lalu jika terjadi, bagaimana cara mengatasi gancet pada manusia?
Gancet kemungkinan terjadi selama beberapa detik saja. Pasangan pada akhirnya bisa lepas sendiri sebelum membutuhkan bantuan medis.
Namun, ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan jika terjadi penis captivus akibat vaginismus. Dikutip dari Encomium, berikut adalah 5 perawatan yang umumnya digunakan untuk melepaskan pasangan yang mengalaminya.
1. Rileks
Langkah pertama adalah rileks dan percaya bahwa fenomena ini tidak begitu rumit dan berbahaya.
Seseorang didorong untuk rileks dan mengalihkan pikiran mereka dari seks. Setelah otot-otot vagina rileks dan penis kehilangan ereksi, pemisahan menjadi lebih mudah.
2. Diberi relaksan
Jika membutuhkan tenaga medis untuk mengatasinya, biasanya pasien diberikan relaksan, seperti obat-obatan yang melemaskan otot-otot.
3. Anestesi
Dalam beberapa kasus, penis captivus disertai dengan rasa nyeri. Anestesi dapat digunakan untuk meredakan rasa sakit dan membuat pasangan rileks.
4. Obat untuk melebarkan rahim
Obat pelebaran yang digunakan untuk ibu hamil dalam persalinan untuk memperlebar rahim dapat digunakan pada wanita yang mengalami vaginismus.
5. Suntikan epidural
Suntikan epidural biasanya diberikan pada ibu hamil yang akan melahirkan. Dalam kasus ini, epidural juga bisa diberikan untuk menghilangkan rasa sakit.
Wanita yang mengalami vaginismus kemudian dirawat dengan sesi psikoterapi untuk mengetahui penyebab vaginismusnya. Selain itu, wanita juga akan didorong untuk melakukan latihan kegel dan diyakinkan tentang seks.
(up/up)











































