Pasien Corona di Surabaya diduga terinfeksi varian baru karena memiliki angka CT Value 1,8. CT Value umumnya dipakai para pakar dan ilmuwan untuk melihat seberapa banyak materi genetik atau jumlah virus pada pasien Corona tersebut.
Semakin rendah angka CT Value, biasanya materi genetik pasien Corona semakin banyak. Namun, angka CT Value 1,8 menurut pakar biologi molekuler Ahmad Rusdan Utomo tidak lazim.
Pasalnya, alat yang dipakai untuk melihat CT Value pasien Corona umumnya paling rendah hanya bisa menunjukkan angka 10, pertanda jumlah virus sangat banyak. Maka dari itu, ada kekhawatiran angka tersebut sebenarnya bukan CT Value.
"Apakah betul itu yang dianggap CT value lah, kan nggak semua angka yang keluar dari mesin itu 'CT Value'. Jadi yang kita menjadi bertanya-tanya itu dari pengalaman kita iya CT Value itu kalau angkanya di bawah 5 bisa 1,2,3,4 sebetulnya tidak yakin bahwa ini benar-benar data real," beber Ahmad saat dihubungi detikcom Kamis (9/9/2021).
"Jangan-jangan itu hanya noise," beber dia.
Namun, ia tidak menampik kemungkinan kebenaran angka CT Value 1,8 jika mesin yang dipakai lebih canggih sehingga bisa mendeteksi angka serendah itu.
"Kecuali kalau tadi mesin yang memang tidak lazim tidak umum digunakan. Itu mesin yang dipakai apa, kurva linear-nya seperti apa, kan nanti ada kalibrasi-nya," beber dia.
Para ilmuwan disebutnya tidak mengenal atau akrab dengan CT Value serendah 1,8 jika menggunakan kurva kalibrasi. Ahli memakai kurva kalibrasi untuk melihat keabsahan atau kebenaran dari angka yang didapat.
"Jadi kan kita harus punya beberapa rentang materi genetik yang sangat rendah dan materi genetik yang sangat tinggi," ungkapnya.
Rentang materi genetik tinggi atau jumlah virus tinggi:
- CT Value di bawah 25, seperti 11, 20, 17 dan 22.
Rentang materi genetik rendah atau jumlah virus rendah:
- CT Value di atas 35 (borderline atau perbatasan di 27)
Meski begitu, Ahmad kembali menegaskan angka CT Value tidak bisa memastikan seseorang aman dari Corona. Jika CT Value seseorang di atas 35 yang artinya jumlah virus sudah sedikit, bisa saja dirinya masih infeksius karena ada kontak erat beberapa hari sebelum tes COVID-19.
Simak Video "99% Warga RI Kebal Covid-19, Kemenkes: Kuncinya Kelengkapan Vaksin"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/up)