Kasus COVID-19 Disebut Mulai Terkendali, Pandemi Berakhir Tahun 2022?

Kasus COVID-19 Disebut Mulai Terkendali, Pandemi Berakhir Tahun 2022?

Rita Puspita Rachmawati - detikHealth
Sabtu, 02 Okt 2021 17:00 WIB
Kasus COVID-19 Disebut Mulai Terkendali, Pandemi Berakhir Tahun 2022?
Foto ilustrasi. (Foto: iStock)
Jakarta -

Setelah kurang lebih 2 tahun hidup bersama COVID-19, para ahli memprediksi tentang bagaimana situasi dapat berubah hingga tahun 2022.

Pejabat kesehatan dan pakar lainnya telah memperkirakan bahwa pandemi akan membaik secara signifikan sekitar tahun depan.

Para ahli mengatakan bahwa meskipun beberapa prediksi ini mungkin terbukti akurat, faktor-faktor seperti pembukaan kembali fasilitas umum, relaksasi kebijakan yang terlalu cepat, dan keraguan akan vaksin dapat menunda kemajuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka juga mengatakan bahwa semakin banyak orang divaksinasi, semakin besar kemungkinan kita akan melihat peningkatan dan melewati krisis saat ini dalam beberapa bulan mendatang.

Dr Anthony Fauci mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNN bahwa kita dapat mulai memiliki kendali atas pandemi pada musim semi. Sementara CEO Moderna, Stéphane Bancel, berpikir pandemi bisa berakhir dalam setahun.

ADVERTISEMENT

Meski demikian, Dr Vidya Mony, spesialis penyakit menular pediatrik di Santa Clara Valley Medical Center di San Jose, California menyebut sulit untuk memberi prediksi secara tepat.

"Saya pikir pada titik ini, sulit untuk memprediksi apa pun," katanya.

Dia juga menekankan bahwa salah satu jalan keluar dari permasalahan ini adalah vaksinasi secara global.


Sementara itu, Pusat Pemodelan Skenario COVID-19 memperkirakan kematian akibat pandemi akan turun di bawah 100 per hari pada Maret 2022."Secara definisi, ini adalah penyakit menular yang menyebar ke seluruh dunia. Kecuali kita dapat memvaksinasi seluruh dunia," kata Mony.

Meski demikian, Dr Louis Morledge, internis di Lenox Hill Hospital di New York, berpikir varian baru dapat mengubah banyak hal secara radikal. Tapi Morledge juga percaya vaksinasi bisa menjadi faktor penentu dalam mengurangi kematian.

"Sebagian besar, yang saya lihat adalah orang yang divaksinasi, sementara ada terobosan infeksi yang terjadi dari waktu ke waktu, itu cenderung sangat kecil. Orang tidak perlu harus ke UGD, tidak dirawat di rumah sakit," katanya.

Morledge menambahkan bahwa, asalkan sebanyak mungkin orang divaksinasi, hidup bisa jauh lebih mudah 6 hingga 12 bulan dari sekarang.

Dr. David Hirschwerk, spesialis penyakit menular di Northwell Health di Manhasset, New York, mengatakan meskipun vaksinasi mungkin merupakan jalan keluar dari pandemi, keragu-raguan vaksin, terutama mengenai anak-anak, membuatnya skeptis tentang hasilnya.

Menurut Hirschwerk, keragu-raguan masyarakat untuk divaksin menjadi masalah utama.

"Ini berlaku untuk orang dewasa yang belum divaksinasi serta dukungan mereka untuk memvaksinasi anak-anak mereka," katanya.

"Saya harap modelnya (prediksinya) benar, tetapi ada begitu banyak kejutan tak terduga dengan virus ini sehingga saya tidak mau membuat prediksi," kata Hirschwerk.




(kna/kna)

Berita Terkait