Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan per Selasa (5/10/2021), sebanyak 9.855 orang berstatus kategori hitam di PeduliLindungi atau positif COVID-19 diketahui masih berkeliaran di sejumlah mal dan pertokoan. Paling banyak ditemukan di mal sebanyak 6.380 orang. Lantas, seperti apa tindak lanjut Kemenkes?
Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes, Setiaji, menjelaskan kini masih dilakukan uji coba di kota besar seperti Bandung, Surabaya, Jakarta, dan Semarang untuk menindaklanjuti temuan warga berstatus hitam yang masih berkeliaran.
Di antaranya, penyediaan ruang khusus untuk orang-orang yang diketahui berstatus hitam saat melakukan check in di gedung, misalnya mal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita memberikan notifikasi kepada petugas puskesmas yang domisili pengunjung tersebut. Kemudian kepada petugas Satgas COVID-19 daerahnya, dan tentunya pengelola gedung bahwa ada masyarakat yang berstatus hitam sedang berupaya check ini di gedung tersebut," jelasnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (7/10/2021).
"Sementara itu bagi mal-mal yang memiliki kapasitas itu juga ada ruang staging di mana jika ditemui pengunjung yang berwarna hitam akan masuk staging area untuk dilakukan tindak lanjut," sambungnya.
Ia mengingatkan, masyarakat juga bisa melakukan pengecekan lebih dulu status PeduliLindungi sebelum bepergian. Yakni, melalui fitur status vaksinasi dan hasil tes COVID-19 di PeduliLindungi.
"Di sisi lain, masyarakat bisa melakukan cek lebih dulu sebelum berangkat coba cek dulu status PeduliLindungi apakah warna hijau, kuning, atau hitam. Sehingga juga upaya melakukan kesadaran terlebih dahulu," pungkas Setiaji.
(vyp/up)











































