.webp)
Selebgram Rachel Vennya disebut kabur dari karantina COVID-19 di Wisma Atlet Pademangan, dibantu oknum TNI berinisial FS. Kementerian Kesehatan RI angkat bicara.
"Kita serahkan kepada aparat keamanan terhadap penegakan sanksi sesuai aturan yang ada," kata juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi, Rabu (13/10/2021).
Ditegaskan, melanggar aturan karantina sepulang dari luar negeri bisa membahayakan keselamatan banyak orang. Pemerintah, disebutnya tidak akan mentolerir pelanggaran dalam hal apapun, termasuk karantina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengimbau agar tidak ada oknum-oknum yang melakukan perbuatan yang berpotensi membahayakan nyawa seluruh rakyat Indonesia," pesan dr Nadia.
Informasi soal keterlibatan oknum TNI terkait kaburnya Rachel Vennya dari karantina di Wisma Atlet disampaikan oleh Kapendam Jaya, Kolonel Herwin BS. Dikatakan, kasus tersebut kini dalam proses penyelidikan.
"Saat ini Pihak Kodam Jaya sedang dalam proses penyelidikan terkait berita kaburnya selebgram Rachel Vennya dari Karantina di RSDC Wisma Atlet Pademangan, pemeriksaan yang dilakukan dimulai dari hulu sampai ke hilir," katanya dalam keterangan tertulis.
Sebelumnya, pakar epidemiologi Universitas Griffith Dicky Budiman mengingatkan pentingnya karantina sepulang dari bepergian ke luar negeri. Salah satunya untuk mencegah masuknya varian baru.
"Karena karantina itu kunci keberhasilan kesehatan publik dari potensi ancaman masuknya varian virus apapun dari luar dalam situasi seperti ini," kata Dicky.
Menurutnya, aturan karantina tidak hanya berlaku di Indonesia. Negara lain di dunia juga menerapkannya, bahkan dengan sanksi denda yang besar untuk mencegah pelanggaran.
Soal fasilitas karantina terpadu yang dinilai kurang nyaman, ia menyebut tidak bisa jadi alasan. Menurutnya, karantina bisa juga dilakukan di hotel yang ditunjuk dengan biaya sendiri.
