Sementara banyak wanita memimpikan punya payudara besar, sebagian lain justru ingin mengecilkan payudara karena tidak nyaman dengan ukuran yang tidak proporsional. Misalnya, dengan menjalani operasi reduksi atau breast reduction.
Spesialis bedah plastik lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr Nathania Pudya Hapsari SpBP-RE, BMedSc, menjelaskan reduksi atau mengecilkan payudara sebenarnya sudah lama dilakukan di dunia medis. Salah satunya, pengurangan volume payudara dilakukan dengan membuang sebagian lemak. Mengingat, beberapa wanita mendambakan payudara yang terlihat naik.
"Sebenarnya (breast reduction) ada sudah lama. Mungkin orang-orang baru open karena ada kemajuan teknologi media sosial. Jadi orang semakin open dengan prosedur bedah plastik," terangnya saat ditemui detikcom di Jakarta, Kamis (14/10/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapan perlu operasi reduksi payudara?
dr Nathania menjelaskan biasanya, reduksi atau dijalankan oleh wanita yang secara fisik terganggu oleh ukuran payudaranya yang besar. Misalnya, muncul luka atau marking akibat tali bra di area punggung karena menahan berat payudara.
"Biasaya keluhan pasien-pasien pertama, sakit di punggung karena mereka menahan beban payudara besar," terangnya.
"Kedua, seringkali bahkan sampai mengubah postur badan. Dia juga menahan berat. Lalu, secara psikologis mungkin dia ngga nyaman. Jadi itu semua berpengaruh," terangnya.
"Terakhir pada sisi lipatan payudara seringkali gatal. Ada iritasi, kemerahan karena letaknya yang mungkin turun," sambung dr Nathania.
Kapan boleh dan tidak boleh mengecilkan payudara? Selengkapnya di halaman berikut.
Sebagian wanita juga menjalani breast reduction lantaran sering terganggu dalam memilih bra dan pakaian.
"Biasanya kalau yang muda-muda lebih ke pemakaian baju sama cup branya seperti tidak pernah cocok. Ada yang ukurannya pas, panjang talinya tidak pas. Ada yang panjang tali pas, cup-nya nggak pas. Hal-hal seperti itu juga pemilihan baju dan bra," pungkas dr Nathania.
Namun catatannya, tak semua usia dianjurkan menjalani breast reduction. Pada perempuan dengan usia tumbuh kembang yang belum matang, dr Nathania khawatir reduksi payudara tak akan efektif lantaran payudara akan bertumbuh kembali.
"Rata-rata usia 18 tahun (tumbuh kembang payudara matang)," pungkasnya.











































