Tak Bakal Ada Subsidi, Menkes Sebut Harga PCR RI Termasuk Paling Murah

Round Up

Tak Bakal Ada Subsidi, Menkes Sebut Harga PCR RI Termasuk Paling Murah

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Rabu, 27 Okt 2021 06:08 WIB
Tak Bakal Ada Subsidi, Menkes Sebut Harga PCR RI Termasuk Paling Murah
Tes PCR tak akan disubsidi (Foto: Antara Foto)
Jakarta -

Polemik syarat wajib tes PCR untuk perjalanan tak kunjung usai. Pasalnya, meski harga ditargetkan segera turun menjadi Rp 300 ribu, beberapa orang termasuk pakar menilai sebaiknya pemerintah memberikan subsidi.

Usulan subsidi juga datang dari Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban. Menurut dia, jika melihat kasus serupa di 1987 kala menghadapi kasus HIV, pemerintah juga mampu mensubsidi harga tes viral load dari semula berkisar Rp 1,7 juta, sehingga penerapan ketentuan serupa pada tes PCR menurutnya sangat memungkinkan.

"Harga tes PCR jadi Rp 300 ribu sepertinya masih berat bagi sebagian besar kalangan. Apalagi jika diterapkan di seluruh moda transportasi. Bayangkan kalau sekeluarga 4-5 orang. Kekuatan pasar harus mendorong harga PCR terus turun--didukung pemerintah yang juga menerapkan subsidi," cuit Prof Zubairi dalam akun Twitternya @ProfesorZubairi, Selasa (26/10/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanggapan Menkes

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin angkat bicara menanggapi usulan subsidi. Ia menegaskan pemerintah tak ada rencana terkait subsidi harga PCR.

Pasalnya, harga maksimal yang diperintahkan Presiden Joko Widodo turun menjadi Rp 300 ribu, termasuk termurah di antara penetapan harga tes PCR di sejumlah airport dunia.

ADVERTISEMENT

"Harga diturunkan ke Rp 300 ribu itu mungkin masuk 10 persen kuartal yang paling murah, dibandingkan dengan harga-harga PCR di airport di dunia," beber Menkes, dalam konferensi pers Selasa (26/10/2021).

Jika dibandingkan dengan India, selisih harga PCR di Indonesia memang masih terpaut jauh. Bukan tanpa alasan, murahnya harga PCR di India berkat kemampuan produksi dalam negeri. India diketahui mampu menetapkan harga PCR menjadi 160 ribu rupiah.

"Karena memang India negara yang paling murah untuk semuanya selain China, karena punya produksi di dalam negeri," lanjut dia.

"Pemerintah tidak merencanakan adanya subsidi, karena kalau kita lihat harganya apalagi yang sudah diturunkan," tegas Menkes.

Kapan harga tes PCR terbaru mulai berlaku? Simak di halaman selanjutnya.

Dihubungi terpisah, Direktur Jenderal Pelayanan Kementerian Kesehatan RI Abdul Kadir menyebut perkiraan surat edar baru harga maksimal PCR kemungkinan keluar di satu hingga dua hari ke depan. Namun, terkait kepastian harga terbaru masih dipelajari.

"Sementara staf turun ke lapangan untuk mencari data harga PCR, dan bahan habis pakai," beber Abdul Kadir kepada detikcom Selasa (26/10/2021).

"Tapi kami belum bisa memastikan, karena kami masih berproses dan belum mendapat kepastian, terkait harga belum dipastikan berapa karena masih kita hitung ulang," jelas dia, merespons permintaan Presiden Joko Widodo soal penurunan harga PCR Rp 300 ribu.

"Satu sampai dua hari ini akan keluar surat edaran baru," pungkas Abdul Kadir.

Perlu diketahui, ketentuan syarat PCR juga ditargetkan akan berlaku di seluruh moda transportasi. Namun, pemerintah belum menjelaskan lebih lanjut terkait ketentuan dan kapan syarat tersebut mulai berlaku, selain di pesawat.

Saksikan juga: Blak-blakan Epidemiolog Dicky Budiman: Penerbangan di Australia Tanpa Tes PCR

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 3 dari 2
(naf/up)

Berita Terkait