Singapura melaporkan tambahan 4.248 kasus baru COVID-19 pada Jumat (29/10/2021) dengan 16 orang meninggal akibat komplikasi akibat virus tersebut.
Para korban meninggal, yang berusia antara 44 dan 90 tahun, memiliki berbagai kondisi medis yang mendasarinya. Kementerian Kesehatan (MOH) tidak merinci kondisi ini. Pasien meninggal berusia 44 tahun itu tidak divaksinasi COVID-19.
Di antara kasus yang dilaporkan pada Jumat, 4.246 infeksi ditularkan secara lokal, terdiri dari 3.710 di masyarakat dan 536 di asrama pekerja migran. Hingga Jumat, Singapura telah melaporkan total 192.099 kasus COVID-19 sejak awal pandemi.
"Lansia 60 tahun ke atas, apalagi yang tidak divaksinasi, terus lebih banyak terkena dampak negatif COVID-19," kata Depkes dikutip dari Channel News Asia.
Selama tujuh hari terakhir, jumlah orang yang divaksinasi lengkap yang sakit kritis di ICU per 100.000 penduduk adalah 0,5, sedangkan kasus yang tidak divaksinasi lengkap adalah 4,4.
Hingga Kamis, 84 persen orang di Singapura telah menerima rejimen lengkap atau dua dosis vaksin COVID-19, sementara 85 persen telah menerima setidaknya satu dosis dan 14 persen telah menerima suntikan penguat.
Singapura baru-baru saja mengumumkan adanya temuan kasus impor COVID-19 pertama subvarian Delta AY.4.2 atau varian Delta Plus meski otoritas kesehatan menyebut hingga kini tidak ada bukti penyebaran ke masyarakat dari kasus tersebut.
Simak Video "Video Pernyataan Kemenkes Singapura Terkait Lonjakan Kasus Covid-19"
(kna/up)