6 Fakta Vaksin Sinovac untuk Anak 6-11 Tahun, Dosis dan Intervalnya

6 Fakta Vaksin Sinovac untuk Anak 6-11 Tahun, Dosis dan Intervalnya

Astika - detikHealth
Rabu, 03 Nov 2021 05:30 WIB
6 Fakta Vaksin Sinovac untuk Anak 6-11 Tahun, Dosis dan Intervalnya
Vaksin Sinovac untuk anak (Foto: Agung Pambudhy)
Jakarta -

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru saja mengumumkan pemberian izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk penggunaan vaksin Sinovac pada anak usia 6-11 tahun.

Menyusul izin dari BPOM, pengurus pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga telah mengeluarkan rekomendasi pemberian vaskin Sinovac untuk anak usia 6 tahun ke atas.

Berikut 6 fakta vaksin Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Vaksin pertama untuk anak usia 6-11 tahun

Dari 10 vaksin COVID-19 yang diizinkan di Indonesia, vaksin Sinovac merupakan vaksin pertama yang memperoleh izin dari BPOM untuk anak usia 6-11 tahun dan telah memenuhi aspek keamanan, sebelumnya juga telah diizinkan untuk anak usia 12-17 tahun. Vaksin lainnya yang akan menyusul untuk diberikan pada anak adalah vaksin Pfizer dan vaksin Sinopharm.

2. Dosis vaksin Sinovac untuk anak usia 6-12 tahun

Menurut rekomendasi IDAI, vaksin Sinovac pada anak diberikan dalam dosis 3ug (0,5 mL) sebanyak 2 kali pemberian dengan jarak dosis pertama dan kedua yaitu 4 minggu.

ADVERTISEMENT

3. Kriteria anak yang belum bisa dapat vaksin Sinovac

Berdasarkan rekomendasi IDAI, berikut beberapa kondisi anak usia 6-11 tahun yang belum bisa diberikan vaksin Covid-19:

  • Defisiensi imun primer, penyakit autoimun tidak terkontrol*
  • Penyakit Sindrom Gullian Barre, mielitis transversa, acute demyelinating encephalomyelitis.
  • Anak kanker yang sedang menjalani kemoterapi/radioterapi*
  • Sedang mendapat pengobatan imunosupresan/sitostatika berat.
  • Demam 37,50 C atau lebih.
  • Sembuh dari COVID-19 kurang dari 3 bulan.
  • Pascaimunisasi lain kurang dari 1 bulan.
  • Hamil.
  • Hipertensi tidak terkendali.
  • Diabetes melitus tidak terkendali.
  • Penyakit-penyakit kronik atau kelainan kongenital tidak terkendali*

* Imunisasi untuk anak dengan kanker dalam fase pemeliharaan, penyakit kronis atau autoimun yang terkontrol dapat mengikuti panduan imunisasi umum dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter penanggung jawab pasien sebelumnya.

4. Efek samping sama dengan anak usia 12-17 tahun

Dalam konferensi pers BPOM menyampaikan bahwa efek samping vaksin Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun sebanding atau sama dengan efek samping pada usia 12-17 tahun.

Berikut efek samping vaksin Sinovac pada anak:

Efek Samping Lokal

  • Sakit pada area penyuntikan
  • Kemerahan
  • Pembengkakan

Efek Samping Sistemik

  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Demam
  • Panas
  • Mual

Bagaimana dengan data imugenesitas dan rencana penyuntikan vaksin Sinovac untuk anak? Selengkapnya di halaman berikut.

5. Imunogenitas anak lebih superior dibandingkan dewasa

Imunogenitas adalah kemampuan vaksin (antigen) untuk memicu respons kekebalan pada tubuh. Berdasarkan hasil penelitian, setelah pemberian dosis kedua vaksin Sinovac pada anak menghasilkan antibodi netralisasi hampir 100 persen yang artinya hampir semua antibodi tersebut dapat terikat pada virus Corona. Maka dari itu, disampaikan dalam Konferensi Pers bahwa imunogenitas anak lebih superior dibandingkan orang dewasa.

"Jadi hasil uji klinis anak ini tentunya lebih kepada aspek keamanan dan aspek dari imunogenitasnya. Imunogenitasnya menunjukkan persentase yang cukup tinggi, 96 persen. Kalau efikasi, mengikuti yang ada yang selama ini kita dapatkan," Penny.

6. Program vaksinasi dimulai pertengahan tahun 2022

Dengan mempertimbangkan beragam aspek, seperti ketersediaan stok vaksin dan persiapan nakes untuk proses vaksinasi anak di bawah 12 tahun. Menurut juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementrian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi, diperkirakan program vaksinasi anak usia 6-11 tahun baru bisa dilaksanakan di pertengahan tahun depan.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)

Berita Terkait