Cemerlang pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, menurun kental ke cucu perempuannya, dr Kusuma Puteri, yang kini memilih jalan hidup sebagai dokter kecantikan. Bercita-cita menyehatkan wanita dari luar dan dalam, apa yang dipetik dr Puteri dari sosok eyang Mooryati Soedibyo?
"Sepanjang aku sekolah kedokteran, selain aku belajar teori, aku juga belajar soal empati kepada pasien. Aku melihat di kecantikan kamu nggak hanya fokus terhadap fisik luar, tapi kamu juga fokus terhadap kesehatan dalam. Dalam artian kepercayaan diri, kesehatan mental," kata dr Puteri saat ditemui detikcom di tempatnya berpraktik, Ambrosia Klinik dan Estetik, Selasa (2/11/2021).
"Aku merasa kalau ingin menyembuhkan atau membawa perubahan di hidup pasien, kamu harus memberikan efek yang holistik. Jadi mungkin membuat dia merasa lebih percaya diri, secara luar fisik saat dia ngaca dia merasa 'oh bagus nih'. Dalam hati dia merasa menjadi diri sendiri," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengisahkan, tak pernah ada paksaan dari keluarga untuknya menjadi dokter. Keputusan untuk menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Pelita Harapan pada 2014 adalah murni pilihan hidupnya, dengan semangat dan dorongan dari keluarga, termasuk sang eyang Mooryati Soedibyo.
"Hal ini yang diajarkan sama eyangku sejak kecil. Kamu harus belajar setinggi-tingginya, punya mimpi setinggi bintang. Pokoknya, mimpi kamu harus tinggi banget. Itu yang aku pegang sampai sekarang. Bahkan eyangku pun di usia senja sudah S3. Sampai sekarang pun setiap ketemu eyang selalu nanya, jadi habis ini mau sekolah apa?" jelas dokter berusia 25 tahun tersebut.
Di mata dr Puteri, kegigihan sang eyang adalah inspirasi besar bagi dirinya sebagai perempuan. Mengingat, Mustika Ratu yang berdiri hingga kini dirintis sosok Mooryati Soedibyo dengan pengorbanan dan kerja keras, dimulai dari berdagang di garasi.
Bisnis tersebut dimulai dari garasi kala suami dari Mooryati hendak pensiun, sementara Mooryati ingin anak-anaknya bisa terus melanjutkan kuliah. dr Puteri mengisahkan, sang eyang amat menghargai pentingnya pendidikan.
"Di keluargaku, terutama diutarakan sama eyangku, pendidikan adalah hal yang paling berharga. Lebih berharga dari uang. Pendidikan itu kamu yang punya sendiri. Itu yang akan membuat kamu berkembang. Pengorbanan dan kerja keras eyangku sih yang menurut aku benar-benar menginspirasi," katanya.
"Karena di dunia ini equality belum tercapai, perempuan dipandang sebelah mata. Tapi melihat kerja keras eyangku seperti itu membuahkan hasil dan hasilnya besar, itu membuktikan bahwa perempuan bisa melakukan apa pun yang dilakukan laki-laki. Bahkan perempuan bisa maju tanpa halangan. Walaupun sangat gigih ketika kita capek, pusing, lelah, pasti eyang tetap ya sudah kamu istirahat dulu," pungkas dr Puteri.
Simak Video "Video Lansia Juga Bisa Alami Gangguan Kesehatan Mental, Seperti Apa?"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/kna)











































