Ahli Bicara soal Kemungkinan Semua Wilayah Jawa-Bali PPKM Level 1

Ahli Bicara soal Kemungkinan Semua Wilayah Jawa-Bali PPKM Level 1

Akbar Malik - detikHealth
Senin, 15 Nov 2021 19:02 WIB
Ahli Bicara soal Kemungkinan Semua Wilayah Jawa-Bali PPKM Level 1
Situasi PPKM level 1 di DKI. (Foto: Rifkianto Nugroho)
Jakarta -

Pengumuman Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa Bali yang dimulai sejak 2 November akan dilakukan sore ini. Banyak wilayah di Jawa Bali yang sudah masuk level 1, aktivitas masyarakat di sejumlah sektor pun telah berjalan 100 persen.

Dicky Budiman, epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, berpendapat bahwa semua wilayah kota/kabupaten di Jawa dan Bali berpotensi masuk ke level 1. Meski begitu, ia memberikan catatan mengenai pelaksanaan aktivitas di level 1.

"Namun ketika penerapan level-nya sudah masuk dalam level 1 hal yang harus diingat dan dimonitor dan diwaspadai dicermati dalam dilakukan dengan bijak seksama oleh kab/kota pusat dan provinsi adalah pelonggaran-pelonggaran ini," beber Dicky kepada detikcom Senin (15/11/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dicky pun mengingatkan bahwa masuknya seluruh wilayah ke level 1 tidak berarti masyarakat bisa lalai terhadap protokol kesehatan.

"Tidak boleh hindari yang sifatnya otomatis, oh mentang-mentang level 1 ini sudah bisa 100 persen aktivitas, iya nggak begitu," sambung dia.

ADVERTISEMENT

Di samping itu, Dicky menyarankan pemerintah untuk melakukan verifikasi terhadap kesiapan berbagai sektor apabila hendak melaksanakan aktivitas secara 100 persen.

"Karena harusnya idealnya dan saya sangat disarankan ada verifikasi dulu terhadap kesiapan aspek sektor, siap nggak 100 persen dari sisi protokolnya, kesiapan manajemen dan pengelolaannya. Dari sisi kesiapan infrastruktur sarana dan prasarana dan juga dari sisi masyarakat itu sendiri," jelas Dicky.

"Dan ini harusnya kalau dari masyarakat PPKM level 1 seharusnya setidaknya kalau dalam bayangan saya cakupan vaksinasi lengkapnya 70 persen, harusnya begitu," pungkas dia.




(kna/kna)

Berita Terkait