Vaksinasi COVID-19 RI Lampaui Target WHO, Jokowi Ingatkan Masa Kedaluwarsa

Round Up

Vaksinasi COVID-19 RI Lampaui Target WHO, Jokowi Ingatkan Masa Kedaluwarsa

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Selasa, 16 Nov 2021 05:53 WIB
Vaksinasi COVID-19 RI Lampaui Target WHO, Jokowi Ingatkan Masa Kedaluwarsa
Vaksin COVID-19 (Foto: Agung Pambudhy)
Jakarta -

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklaim cakupan vaksinasi COVID-19 di Indonesia sudah melampaui target organisasi kesehatan dunia WHO. Ia juga mengingatkan untuk tidak menyimpan stok terlalu lama agar tidak kedaluwarsa.

"Alhamdulillah sekarang sudah 216 juta suntikan yang diberikan ke 130,6 juta rakyat Indonesia, 84,5 juta sudah mendapat vaksinasi lengkap," kata Menkes dalam konferensi pers perkembangan PPKM, Senin (15/11/2021).

Dari target populasi sebanyak 208 juta jiwa, sebanyak 62 persen saat ini telah mendapat suntikan dosis pertama. Sebanyak 40 persen di antaranya juga sudah mendapat vaksinasi lengkap.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laju vaksinasi, menurut Menkes saat ini ada di angka 1,6 juta hingga 2 juta suntikan perhari. Diperkirakan pada akhir tahun, total akan ada 290-300 juta suntikan, terdiri dari 161 juta dosis 1 atau 78 persen, dan dosis 2 sekitar 118 juta atau 60 persen.

Perkiraan ini lebih tinggi dari target yang ditetapkan WHO yakni 40 persen mendapatkan dosis lengkap.

ADVERTISEMENT

Vaksin kedaluwarsa

Masih terkait vaksinasi, Menkes menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal masa kedaluwarsa. Beberapa laporan adanya vaksin kedaluwarsa telah diterima presiden, di antaranya di Nusa Tenggara Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.

Karenanya, Menkes mengingatkan untuk tidak menyimpan stok vaksin. Jika ada stok yang mendekati masa kedaluwarsa, maka disarankan untuk segera mengalihkannya ke wilayah lain yang lebih membutuhkan.

"Stok vaksin kita aman, sampai sekarang ada 276 juta, 267 juta dosis sudah didistribusikan ke kabupaten-kota dan provinsi, yang sudah dipakai ada 206 juta. Jadi masih ada stok sekitar 60 juta di kabupaten-kota dan provinsi," pesan Menkes.




(up/up)

Berita Terkait