Pembersihan berkualitas tinggi adalah kunci untuk melindungi semua orang dari risiko terpapar COVID-19. Tapi bagaimana jika kamu adalah orang yang harus membersihkan lokasi tempat penularan COVID-19?
Seorang pemilik jasa kebersihan asal Melbourne, Australia menceritakan pengalamannya saat membersihkan lokasi yang menjadi tempat penularan COVID-19.
Sam Kahandawala, adalah seorang pemilik bisnis cleaning yang terdampak pandemi. Sebelum COVID-19, ia memiliki banyak kontrak dengan perusahaan, klub malam, sampai tempat bermain golf. Namun adanya pandemi membuat usahanya terhenti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika awalnya ia memiliki banyak karyawan, saat pandemi banyak pekerjanya yang harus pindah dan pulang ke negara asal. Pendapatannya pun turun drastis sampai akhirnya ia menerima tawaran membersihkan tempat yang terekspos COVID-19.
"Menjadi petugas pembersih sering dipandang sebagai pekerjaan yang orang tidak mau melakukannya, tetapi sebenarnya penting. Tanpa petugas pembersih, kadang bisnis tidak bisa berjalan, apalagi sekarang di tengah pandemi," katanya kepada ABC News.
Apa yang dilakukan di lokasi terekspos COVID?
Sam mengatakan mereka bekerja dalam tim beranggotakan lima orang dan diperlukan empat sampai lima jam untuk membersihkan satu lokasi. Setiap 45 menit sekali, mereka beristirahat selama 10 menit karena mengenakan APD dan membuat pergerakan sulit.
"Bahan kimia pembersih yang direkomendasikan oleh pemerintah Australia sangatlah keras. Bahan kimia mengandung bahan lebih keras dari bahan yang biasanya digunakan membersihkan gedung perkantoran atau pub," kata Sam.
Mereka memiliki 10 tim yang bekerja di Melbourne, dan semua bekerja di tempat yang khusus. Mereka bekerja sebagai pembersih biasa tidak bisa bertugas melakukan pekerjaan terkait dengan COVID-19.
Sam juga memiliki karyawan yang bekerja di zona merah COVID-19. Begini tugas karyawan kebersihan yang bekerja di zona merah.
Tugas pekerja di zona merah COVID-19 adalah membersihkan fasilitas rumah perawatan lansia, tempat pasien terkena COVID-19 masih tinggal di sana. Petugas harus masuk ke dalam kamar pasien dan membersihkan seluruh bagian yang mungkin disentuhnya.
Kadang yang dilakukan adalah petugas pertama membersihkan, kemudian petugas kedua akan datang belakangan untuk melakukan hal yang sama.
"Rasanya aneh pergi ke sebuah tempat di mana kita tahu ada pasien yang sedang terbaring atau duduk di kamar tersebut," ujar Sam.
Aturan yang harus diikuti juga sangat ketat sekali. Tim kebersihan harus mengambil setidaknya 400 foto di tempat yang telah mereka bersihkan ketika selesai. Sam secara pribadi harus mengecek satu per satu foto sebelum menandatangani dokumen mengatakan pekerjaan sudah selesai.
Tim membersihkan tempat tersebut dan kemudian staf dari Departemen Kesehatan akan datang keesokan harinya untuk melakukan pengecekan.
"Lega rasanya bila kita mengunjungi pusat perbelanjaan atau supermarket dan kita tahu tempat tersebut baru saja dibersihkan dengan lebih teliti, meski yang melakukannya bukan dari perusahaan saya," jelasnya.
"Setelah dibersihkan kita jadi yakin tidak ada lagi virus di sana," pungkasnya.
Simak Video "Video Pakar: Flu Burung Picu Pandemi yang Lebih Parah Dibanding Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/up)











































