Seiring dahsyatnya gelombang empat COVID-19 Eropa, total kematian akibat COVID-19 Jerman menembus 100 ribu kasus. Gelombang pandemi diketahui telah memicu tekanan berat di rumah sakit.
Sejak pandemi terjadi pada awal 2020, tercatat 100.119 orang telah meninggal dunia akibat infeksi COVID-19 di Jerman. Data tersebut mengacu pada lembaga kesehatan masyarakat RKI, Kamis (25/11/2021).
Jumlah tersebut diperkirakan sama dengan populasi kota menengah Jerman seperti Erlangen atau Guetersloh. Namun sebagai perbandingan, negara Eropa lainnya seperti Inggris, Prancis, dan Italia masing-masing mencapai total 100.000 ribu kematian akibat COVID-19 beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lainnya, Amerika Serikat mencatat kematian terbanyak akibat COVID-19 dengan jumlah lebih dari 770.000. Disusul oleh Brasil dengan total lebih dari 610.000, mengacu pada data Bloomberg COVID-19 Tracker.
Meski begitu, rumah sakit Jerman tetap kewalahan, khususnya di sejumlah daerah yang belum mengalami efek signifikan dari upaya penanganan COVID-19 pemerintah.
Dikutip dari The Straits Times, Kanselir Angela Merkel dan para pemimpin regional pada pekan lalu sepakat untuk membatasi akses ke restoran, bar, dan acara publik, khususnya untuk orang-orang yang belum divaksinasi di daerah-daerah dengan imbas COVID-19 yang tinggi.
Melihat gelombang COVID-19 Eropa meroket, para ahli menegaskan keputusan lockdown seperti yang diterapkan Austria tidak dapat dihindari. Imbasnya, tak lain kerusakan pada ekonomi Eropa dan semakin menunda pemulihannya.
(vyp/naf)











































