Masker katup disebut jadi biang kerok penyebab munculnya varian Omicron di Hong Kong. Seorang pelancong dari Afrika Selatan memakai masker katup sebelum ia terkonfirmasi tertular varian Omicron.
"Masker ini agak egois... ketika udara dihembuskan melalui klep udara, tidak disaring, itu tidak baik," kata ahli mikrobiologi Yuwn Kwok Yung dikutip dari The Independent.
Penggunaan masker katup sudah tidak direkomendasikan sejak tahun 2020 lalu. Para ahli sepakat masker katup malah bisa menyebabkan penularan COVID-19 dibandingkan jenis masker lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana tidak, penggunaan masker katup memungkinkan udara di dalam masker yang mungkin saja terdapat virus di dalamnya, terhembus keluar melalui lubang katup. Ketika masker memiliki katup, droplet dari pemakainya dikeluarkan ke udara dan bisa menulari orang lain.
Institusi kesehatan global seperti CDC dan WHO juga tidak merekomendasikan masker katup sebagai cara pencegahan COVID-19. Masker ini mungkin bisa melindungi pemakainya dari paparan virus tersebut, tapi tidak mampu melindungi orang lain dari COVID-19.
Masker ini umumnya hadir dengan katup yang mempermudah pernapasan. Namun, masker ini tak bisa sepenuhnya melindungi Anda dari penularan virus, termasuk COVID-19 varian Omicron.
(kna/up)











































