Tidak semua anak berani disuntik, ada yang melihat jarum jarum suntik saja sudah bisa membuat nyali anak ciut. Fobia jarum jadi tantangan tersendiri pada vaksinasi COVID-19 untuk 6-11 tahun.
Kondisi ini sebenarnya wajar bagi anak. Namun mungkin orang tua akan merasa kerepotan terlebih jika menjalani prosesur medis, salah satunya vaksinasi COVID-19.
Tak mudah meyakinkan jika anak sudah takut divaksin. Seperti Naufal, siswa kelas 5 SDN Cempaka Putih 03. Sejak pagi, ia merasa ketakutan melihat jarum suntik hingga ogah divaksinasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya nggak gini sih dia. Kemarin mau kok pas imunisasi. Mungkin takut karena rame. kemarin semangat karena temen-temennya mau," kata sang Bunda saat mendampingi anak, Selasa (14/12/2021).
Hal yang sama juga dialami oleh Pepi. Siswi kelas 3 SD ini juga merasa takut dan menangis sesaat sebelum disuntik.
"Dia emang begini, waktu imunisasi rutin juga nangis. Dibujuk aja kalau dia biasanya ditanyain habis ini mau makan apa," kata bunda Pepi.
Lantas, apa yang harus dilakukan orang tua menghadapi anak takut divaksinasi?
"Anak jangan dipaksa. Ditenangkan dulu sampai dia mau, dibujuk. Ajak ngobrol, misalnya cita-cita apa, kepengenannya apa. Dikasih tau tujuan vaksin itu biar nggak sakit, jadi bisa main sama temen-temennya," kata salah satu petugas vaksinasi dr Eva Leli.
Selain itu bisa juga dengan mengalihkan perhatian anak dari jarum suntik, seperti mengobrol. Buat anak merasa rileks dengan memeluk anak dan menepuk-nepuk punggungnya secara lembut.
"Kalau anak panik, kita bisa tenangkan dengan menyuruh anak menarik napas panjang. Kalau berbagai usaha dilakukan masih membuat anak takut, lebih baik ditunda dulu," bebernya.
Memaksa anak jika sedang takut samgat tidak dianjurkan. Sebab anak bisa trauma dan bisa semakin takut dengan jarum suntik.
(kna/up)











































