Masuknya varian Omicron ke Indonesia, membuat pemerintah giat mendorong program vaksinasi COVID-19. Dikabarkan mulai Januari 2022 mendatang Kemenkes RI akan memulai program booster vaksin atau pemberian dosis ketiga.
Di sisi lain, beberapa lembaga swadaya masyarakat mulai dari CISDI, PUSKAPA, Lapor COVID-19, dan Transparency International Indonesia, meminta pemerintah lebih memprioritaskan vaksin untuk yang belum pernah mendapat dosis 1 atau 2 hingga cakupan vaksinasi mencapai 70-80 persen secara nasional. Data terakhir, cakupan dua dosis vaksin di Indonesia baru mencapai 50,68 persen per 16 Desember 2021.
Penasihat senior untuk Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Diah Saminarsih, mengatakan juga pihaknya meminta pemerataan vaksin dosis 1 dan 2 terlebih dahulu. Kemudian baru dilakukan program booster.
Alasannya bila sampai ada ketimpangan vaksin, maka virus COVID-19 masih punya kesempatan untuk bermutasi. Teori ketimpangan vaksin ini disebut juga oleh beberapa ahli sebagai salah satu alasan kemunculan varian Omicron.
"Jika booster dilakukan terlalu cepat, akan ada ketimpangan lebih besar. Ketimpangan ini juga menjadi salah satu akibat munculnya mutasi virus baru seperti Omicron," terang Diah dalam konferensi pers virtual, Jumat (17/12/2021).
Simak Video "Video: Waduh! Varian Covid-19 'Stratus' Mendominasi RI, Apakah Berbahaya?"
(any/fds)