Banyak Pasien Omicron Nihil Gejala, Berkat Vaksin atau Virusnya 'Membaik'?

Banyak Pasien Omicron Nihil Gejala, Berkat Vaksin atau Virusnya 'Membaik'?

Vidya Pinandhita - detikHealth
Jumat, 31 Des 2021 15:00 WIB
Banyak Pasien Omicron Nihil Gejala, Berkat Vaksin atau Virusnya Membaik?
Ilustrasi penjelasan dokter soal penyebab sebagian besar pasien COVID-19 varian Omicron di Indonesia bergejala ringan atau tanpa gejala sama sekali. Foto: Getty Images/iStockphoto/loops7
Jakarta -

Seiring masuknya varian Omicron ke Indonesia, pasien COVID-19 dengan infeksi varian Omicron diketahui tidak mengalami gejala sama sekali, atau begejala ringan. Lantas, apa yang membuat pasien tersebut mengalami gejala ringan atau tidak bergejala? Berkat sifat virusnya 'membaik', atau vaksin COVID-19?

Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, menyebut sebagian besar pasien COVID-19 varian Omicron di Indonesia tidak bergejala. Pun bergejala, sifatnya amat ringan.

"Dari 68 kasus yang kita deteksi ini, hampir sebagian besar itu tidak begejala. Kalau kita lihat 52 itu tidak begrejala sama sekali. Sisanya itu bergejala, tapi sangat-sangat ringan," ujar dr Nadia dalam siaran YouTube BNPB Indonesia, Kamis (30/12/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan RSUP Persahabatan, dr. Prasenohadi, SpP, KIC, PhD, menjelaskan ringannya gejala pada pasien varian Omicron salah satunya berkat vaksin COVID-19 bekerja dengan baik.

"Dari beberapa penelitian dan kejadian infeksi Omicron di luar negeri, sebagian besar dengan tanpa keluhan. Kenapa bisa terjadi? Karena efektivitas vaksin bekerja dengan baik dan kemudian bisa menyebabkan orang yang sudah divaksinasi itu tahan dari virus ini," terangnya.

ADVERTISEMENT

Kemungkinan penyebab kedua, imunitas pasien varian Omicron tersebut sudah meningkat seiring waktu. Walhasil, infeksi virus tak menimbulkan gejala separah terpaan varian Delta di Indonesia pada Juli lalu.

"Kemudian mungkin juga imunitas orang tersebut juga meningkat dan memang ada beberapa kasus seperti di luar negeri ada yang meninggal atau berat, tapi ini tidak sebanyak seperti kasus di Indonesia varian Delta yang kemarin," sambung dr Pras.

Lantas, gejala seperti apa yang memerlukan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut oleh dokter? Simak di halaman selanjutnya.

Kapan gejala harus diperiksa lebih lanjut?

Ia menambahkan, sejauh ini diketahui, gejala infeksi varian Omicron tidak berbeda jauh dengan infeksi akibat virus pada umumnya. Meski begitu, dr Pras menjabarkan sejumlah gejala yang perlu ditindaklanjuti dengan pemeriksaan ke dokter atau fasilitas kesehatan.

"Gejalanya tidak jauh berbeda dengan virus lainnya (seperti) demam, batuk, kemudian sesak napas. Bahkan beberapa yang tidak khas seperti sakit kepala, nyeri otot, itu bisa terjadi pada orang yang terinfeksi virus," jelas dr Pras.

"Kalau masyarakat mengalami gejala seperti itu, segera datang ke dokter atau fasilitas terdekat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Bantahan Kemenkes soal Narasi Mpox Efek Samping Vaksin Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/kna)

Berita Terkait