India pada hari Senin (3/1/2022), mencatat 33.750 kasus COVID-19, tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Pakar menyebut kemungkinan India akan menghadapi gelombang ketiga akibat penyebaran varian Omicron yang cepat.
Otoritas Delhi menyebut sebanyak 84 persen sampel yang diperiksa di ibu kota merupakan kasus Omicron.
Mantan kepala epidemiolog Konsil Riset Medis India, Dr Lalit Kant, memprediksi puncak gelombang ketiga di India bisa terjadi pada awal bulan Maret. Kemungkinan India akan membutuhkan puluhan ribu kasur rumah sakit (RS).
"Jumlah pasien yang masuk rumah sakit kemungkinan akan mencapai puncak di awal Maret. Proyeksinya akan dibutuhkan 33.000 kasur RS dan 7.500 kasur untuk ICU," kata Dr Kant seperti dikutip dari CBS News, Selasa (4/1/2022).
Pada puncak gelombang kedua tahun lalu India menghadapi 'tsunami' kasus COVID-19 yang didorong oleh varian Delta. Kasus harian saat itu mencapai lebih dari 400.000 dengan angka kematian di angka puluhan ribu karena sistem kesehatan yang kolaps.
Harapannya kejadian serupa tidak terulang dengan varian Omicron. Mengingat kini sudah sekitar 63 persen populasi orang dewasa di India yang mendapat vaksin dan kecenderungan Omicron menyebabkan gejala lebih ringan dibanding varian lain.
Simak Video "Update Perkembangan Kasus Covid-19 Jelang Akhir Tahun 2022"
[Gambas:Video 20detik]
(fds/fds)