Waspada! Ini 9 Efek Tak Biasa Akibat Kena COVID-19, Termasuk Penis Menyusut

Waspada! Ini 9 Efek Tak Biasa Akibat Kena COVID-19, Termasuk Penis Menyusut

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Minggu, 16 Jan 2022 16:45 WIB
Waspada! Ini 9 Efek Tak Biasa Akibat Kena COVID-19, Termasuk Penis Menyusut
Sederet gejala tak biasa akibat COVID-19. (Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/oonal)
Jakarta -

Pasien COVID-19 biasanya mengalami sederet gejala terkait saluran pernapasan saat terinfeksi virus Corona. Di antaranya yang sering muncul adalah batuk dan pilek. Ada juga yang merasakan sakit kepala.

Namun, pada sejumlah orang ternyata gejala yang muncul berbeda dari biasanya. Misalnya seperti lebih sering bersendawa hingga ukuran penis menyusut.

Meski begitu, gejala-gejala ini akan menghilang dengan sendirinya saat tubuh berusaha melawan infeksi. Jika gejala tidak kunjung sembuh, segera konsultasikan ke dokter untuk mengetahuinya lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti apa gejala-gejala tak biasa atau aneh yang muncul saat terinfeksi COVID-19? Berikut di antaranya, dikutip dari The Sun.

Gejala atau Efek Samping Tak Biasa Akibat COVID-19

Bersendawa

Biasanya bersendawa berkali-kali dalam sehari disebabkan beberapa makanan yang dikonsumsi. Misalnya seperti brokoli, buah pir, atau minuman bersoda.

ADVERTISEMENT

Tapi, para ahli mengatakan bahwa sebagian orang bisa lebih banyak bersendawa saat terinfeksi COVID-19. Salah satunya dialami model Olivia Molly Rogers, yang tidak bisa berhenti bersendawa saat terinfeksi COVID-19.

Berdasarkan penelitian, gejala ini bisa bertahan selama beberapa minggu dan termasuk dalam gejala long Covid.

Sebuah studi yang disorot para peneliti di jurnal medis The Lancet menemukan 44 persen pasien di rumah sakit di China memiliki masalah pada bagian perut setelah tiga bulan mereka keluar dari rumah sakit. Dari 177 pasien yang diteliti, 10 persen mengalami sendawa lebih banyak dari sebelumnya.

Diare

Tim peneliti gejala COVID-19 ZOE menemukan bahwa 10 persen pasien Corona anak-anak dan 30 persen pasien di atas usia 35 tahun mengalami diare. Mereka mengatakan diare ini menjadi gejala awal COVID-19 dan terus meningkat selama minggu pertama.

Berdasarkan studi gejala di China juga menemukan bahwa sebanyak 15 persen pasien rumah sakit di sana mengalami diare selama pemulihan.

Masalah Seks

Sebuah studi yang dilakukan oleh King's College University menemukan 14,6 persen pria dan 8 persen wanita mengalami disfungsi seksual. Ini merupakan bagian dari long Covid yang mereka alami selama berbulan-bulan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa penyakit COVID-19 ini bisa menyebabkan disfungsi ereksi pada pria. Bahkan ahli urologi di Miami juga menemukan adanya partikel virus Corona pada penis dua pria yang mengalami disfungsi ereksi usai terinfeksi COVID-19.

Ketika virus memasuki sel-sel endotel pembuluh darah yang ditemukan di penis, itulah yang bisa menghambat aliran darah di sana.

Ukuran Penis Menyusut

Para ahli mengatakan penis yang menyusut kemungkinan akibat disfungsi ereksi yan terjadi karena infeksi virus Corona. Dalam studi King's College University, sebanyak 3,2 persen pria melaporkan penisnya menyusut.

Beberapa waktu lalu, seorang pria yang tidak diketahui identitasnya mengatakan ia mengalami disfungsi ereksi dan ukuran penisnya berkurang akibat COVID-19. Hal itu menghancurkan kepercayaan dirinya.

Apa saja gejala aneh yang bisa muncul akibat COVID-19? Klik ke halaman selanjutnya.

Simak Video 'DPR Minta Pemerintah Gencarkan Sosialisasi Soal Omicron':

[Gambas:Video 20detik]



Berkeringat di Malam Hari

Berkeringat di malam hari juga dilaporkan oleh beberapa ahli sebagai salah satu dari gejala varian Omicron. Ini bisa terjadi meski suhu di ruangan tersebut sejuk.

Perubahan Suasana Hati

Studi di King's College University menemukan sejumlah gejala yang dialami penderita long Covid yaitu perubahan suasana hati. Seperempat orang mengatakan mereka merasa lebih mudah emosi sejak terinfeksi, sebanyak 7,4 persen orang melaporkan agresi, dan lebih dari separuh responden merasa lebih mudah tersinggung.

Namun, para peneliti mengatakan sulit membedakan apakah gejala-gejala ini merupakan akibat dari virus Corona, atau hanya emosi dan stres akibat pandemi COVID-19.

Mendengkur

Studi di King's College mencatat sebanyak 7,1 persen pasien long Covid mengalami sleep apnea. Gejala utama dari kondisi ini adalah mendengkur, yang merupakan akibat dari penyempitan saluran udara di sepanjang malam.

Sleep apnea sebenarnya bisa menjadi kondisi yang cukup serius karena bisa membuat seseorang merasa lelah di siang hari. Ini telah dikaitkan dengan sejumlah penyakit, seperti penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.

Mata Merah atau 'Pink eyes'

Mata memerah atau pink eyes bisa terjadi pada beberapa orang yang terinfeksi COVID-19. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ini sebagai gejala Corona yang kurang umum.

Sebuah studi awal yang diterbitkan dalam BMJ Open Ophthalmology, menemukan bahwa dari 83 pasien COVID-19, 17 persen mengalami mata gatal sementara 16 persen mengalami sakit mata. Meski begitu, ini akan hilang saat seseorang sembuh dari COVID-19.

Studi King's College menyebut gejala ini termasuk long Covid. Sebab, sekitar 15 persen melaporkan 'pink eyes' (konjungtivitis), dan 15 persen lainnya mengalami mata merah sebagai gejala long Covid yang mereka alami.

Inkontinensia Urine

Inkontinensia urine merupakan kondisi saat seseorang sulit menahan kandung kemih atau usus. Para ilmuwan di Fakultas Kedokteran Universitas Beaumont, Michigan, berteori bahwa peradangan yang disebabkan oleh COVID-19 dapat memberi lebih banyak tekanan pada kandung kemih.

Mereka menemukan bahwa 46 dari 65 pasien rumah sakit yang dipulangkan (sebagian besar berusia 60-an) memiliki gejala baru atau yang memburuk terkait dengan kandung kemih mereka, termasuk sering buang air di malam hari.

Sementara studi King's College menemukan 14,1 persen ornag mengalami kondisi ini sebagai gejala long Covid yang mereka alami. Namun, kondisi ini juga tidak selalu disebabkan oleh virus. Bisa juga terjadi akibat stres, obesitas, dan usia yang semakin menua.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/up)

Berita Terkait