Satu Lagi Negara yang Bakal 'Bye-bye' ke COVID-19

Razdkanya Ramadhanty - detikHealth
Kamis, 03 Feb 2022 11:30 WIB
Swiss akan longgarkan aturan pembatasan COVID-19 (Foto: AP/Michel Euler)
Jakarta -

Pemerintah Swiss pada Rabu (2/2/2022) mulai melonggarkan aturan pembatasan demi meredam pandemi COVID-19. Kebijakan itu diambil di tengah naiknya kasus virus Corona akibat varian Omicron, yang membuat sistem kesehatan di Swiss melemah.

Dengan adanya kebijakan baru ini, kebijakan karantina mandiri dan bekerja dari rumah (WFH) akan berakhir pada Kamis (3/2/2022). Meski demikian, pemerintah Swiss tetap berkonsultasi dengan otoritas daerah soal kebijakan pelonggaran aturan COVID-19 yang akan diberlakukan sampai 9 Februari mendatang dan keputusan akhir akan dibuat pada 16 Februari 2022.

"Hari ini adalah hari yang indah. Kita bisa melihat cahaya di ujung terowongan," ungkap Presiden Ignazio Cassis dikutip dari Reuters, Kamis (3/2/2022).

Presiden Cassis mengingatkan, pandemi COVID-19 belum usai tetapi akan ada fase baru di mana masyarakat akan hidup berdampingan dengan virus Corona.

Alasan Lakukan Pelonggaran Pembatasan Aturan COVID-19

Lebih dari 90 persen populasi Swiss yang berjumlah 8,6 juta jiwa, telah mendapatkan perlindungan dari virus. Baik mereka yang baru pulih dari COVID-19 atau telah menerima suntikan vaksin.

"Meski angka positif COVID-19 masih tinggi, belum ada kelebihan kapasitas di ICU malah mengalami penurunan," demikian pernyataan pemerintah Swiss.

Dengan bukti tersebut membuktikan varian Omicron tidak menyebabkan pasien mengalami gejala berat pada sejumlah kasus, dibanding varian lain. Bahkan saat ini Swiss melihat adanya kenaikan tanda-tanda pandemi akan berakhir.

Negara Eropa Lain Longgarkan Pembatasan COVID-19

Selain Swiss, ada tiga negara lain yang secara resmi telah mengeluarkan kebijakan pelonggaran aturan COVID-19.

1. Inggris

Pada Januari lalu, pemerintah Inggris mencabut pembatasan virus Corona usai kasus Omicron diklaim menurun. Program booster disebut berhasil mengurangi gejala berat dan rawat inap pasien COVID-19.

Warga Inggris tak lagi diwajibkan memakai masker untuk masuk ke tempat-tempat umum. Selain itu, pemerintah juga telah mencabut aturan bekerja dari rumah atau WFH dan panduan untuk memakai masker di ruang kelas.

"Saat kita belajar untuk hidup dengan COVID, kita perlu melihat dengan jelas bahwa virus ini tidak akan hilang," kata Sekertaris Kesehatan Sajid Javid, dikutip dari CNA, Kamis (27/1/2022).

Meski pemerintah telah mencabut aturan memakai masker, beberapa toko dan transportasi umum masih meminta warga mengenakannya. Walikota London Sadiq Khan masker masih akan diperlukan di bus dan kereta bawah tanah ibu kota.

2. Denmark

Setelah Inggris, Denmark mengucapkan selamat tinggal ke masker dan kartu kesehatan COVID-19. Negara itu menjadi negara Uni Eropa pertama yang mencabut semua pembatasan pandemi meski mengalami rekor kasus Corona terutama varian Omicron.

Tidak hanya itu, pembatasan jam operasional di bar dan restoran juga ditiadakan. Klub malam juga sudah dibuka kembali.

"Dengan Omicron tidak lagi menjadi penyakit parah bagi yang divaksinasi, kami percaya masuk akal untuk mencabut pembatasan," papar ahli epidemiologi Universitas Roskilde Lone Simonsen dikutip dari laman France24, Rabu (2/2/2022).

3. Prancis

Masih di wilayah Eropa, pemerintah Prancis juga mulai melonggarkan aturan pembatasan COVID-19. Salah satunya mencabut aturan wajib menggunakan masker di luar ruangan.

Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengatakan aturan tersebut mulai berlaku pada 2 Februari sebagai langkah mempersiapkan negara hidup berdampingan dengan COVID-19. Kebijakan ini diambil karena Prancis mencatat adanya penurunan kasus yang signifikan dalam jumlah pasien di unit perawatan intensif meski ada tekanan pada rumah sakit.

Meski demikian, Menteri Kesehatan Oliver Veran mengatakan kebijakan ini akan tetap dalam pengawasan.

"Kami sedikit lebih percaya diri dengan mengatakan bahwa kami dapat mengendurkan beberapa kendala ini dan membiarkan orang kembali hidup se-normal mungkin," kata Veran dikutip dari France24, Rabu (2/2/2022).



Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"

(any/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork