Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19 Alexander Ginting menilai Indonesia belum memasuki gelombang ketiga. Jika dilihat dari tren kasus COVID-19 saat ini, kenaikan memang terlihat di angka positif harian, tetapi laporan kematian masih tercatat rendah.
"Secara statistik sudah terjadi kenaikan kasus positif harian, kasus aktif dan bed occupancy rate (BOR) rumah sakit. Hanya kasus kematian meningkat tapi minimal dan ini terjadi di 6 provinsi dengan magnitude yang berbeda beda," beber Alex saat dikonfirmasi detikcom Kamis (3/2/2022).
Dibandingkan dengan lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi di 15 Juli dan 24 Juli, kenaikan eksponensial kala itu jauh berbeda dengan apa yang terjadi saat ini.
"Benar alunan gelombang nya naik, tapi puncak-nya tidak seperti gelombang pertama atau gelombang kedua," sebut Alex, sembari menekankan masyarakat untuk menunggu perkembangan kasus tujuh hingga 14 hari ke depan, melihat apakah Indonesia benar memasuki gelombang ketiga.
Kesimpulannya, Alex menegaskan kenaikan kasus saat ini tak bisa disimpulkan sudah memasuki fase gelombang ketiga Corona.
"Belum sampai (gelombang ketiga). Mortaliti rendah sekali, penularan tinggi, morbiditas dan mortalitas belum seperti puncak sebelumnya," tutur dia.
"Yang ada sekarang melonjak, kurva bergerak ke atas, tapi belum ke puncak," pungkas dr Alex.
Dihubungi terpisah, juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menekankan kenaikan kasus di Indonesia paling banyak disumbang oleh tiga provinsi, terutama DKI Jakarta.
"Kenaikan kasus di Indonesia dari 34 provinsi dikontribusikan paling tinggi oleh 3 provinsi pada kelompok pertama yaitu DKI, Jawa Barat, Banten, dan kelompok kedua yaitu 3 provinsi Jateng, Jatim, Bali. Provinsi lainnya relatif rendah," jelas Wiku.
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
(naf/up)