Banyak perubahan yang terjadi akibat COVID-19, termasuk perubahan situasi di lingkungan rumah. Tidak hanya orang tua yang kerap stres, ternyata anak-anak juga bisa mengalami stres.
Perlu diketahui, stres pada anak sedikit berbeda dengan orang dewasa. Jika orang dewasa langsung mengkomunikasikan apa yang dirasa, maka anak-anak sebaliknya, mereka justru sulit atau tidak bisa mengkomunikasikan hal itu dengan baik.
"Stres pada anak-anak, biasanya dipicu karena apa ya? Ternyata anak-anak ini sangat terpengaruh oleh situasi orang tuanya," ungkap psikolog anak dan remaja Roslina Verauli di Instagram Live @haibundacom, pada Selasa (8/2/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi menurut Vera, ketika orang tua memiliki ketegangan satu sama lain, anak akan sangat terpapar. Terlebih, jika ada kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang terjadi, maka anak akan mengamati dan menyaksikan.
Ciri-ciri anak yang sedang alami stres
Vera mengungkapkan ada cara-cara untuk mengenali anak yang sedang alami stres. Sederhananya, orang tua bisa mengamati anak-anak di rumah. Apakah mereka mengalami perubahan perilaku atau tidak. Misalnya, tidurnya jadi lebih lama, tidur jadi sebentar atau sering terbangun.
Namun sayangnya, seringkali orang tua tak paham jika anaknya sedang stres. Rata-rata hanya 13 persen orang tua yang sadar akan stres pada anaknya.
"Jadi orang tua tuh (banyak yang) enggak paham, ada anaknya yang menarik diri. Kemudian, tadinya dia suka mainan tertentu. Tiba-tiba enggak mau lagi. Mood-nya swing, mudah nangis, mudah tantrum," tuturnya.
"Bahkan, kalau Bundanya ke mana-mana tuh diikuti. Boro-boro ke luar rumah ya, kalau ke toilet, Bunda sering diikuti. Nah, kalau sebelumnya suka ikutin, kali ini enggak mau lepas sama sekali. Ini sebenarnya sudah ciri stres pada anak," jelas Vera.
Sementara untuk emosinya, anak cenderung suka marah dan bahkan merasa orang tuanya tak sayang lagi padanya. Kata Vera, penghayatan emosi anak bisa menjadi negatif ketika mereka mengalami stres.
Lalu, bagaimana cara atasi stres anak di rumah saat pandemi?
Hal itu kembali lagi ke orang tuanya, bagaimana orang tua dan orang di rumah memberi dukungan pada anak.
Nah, Kabar baiknya, dari hasil penelitian Vera dan rekan-rekan, keluarga Indonesia ternyata memiliki resiliensi yang cukup baik, lho.
Keluarga Indonesia dinilai mampu mengatasi situasi pandemi. Hal ini membuat anak-anak bisa mengatasi stresnya dan cepat adaptif jika mereka kembali ke rutinitas biasa, seperti masuk kembali ke sekolah.
KLIK DISINI UNTUK KE HALAMAN BERIKUTNYA
(up/up)











































