Kementerian Kesehatan RI bersiap menghadapi situasi terburuk akibat gelombang COVID-19 Omicron. Pasalnya, lebih dari 100 tenaga kesehatan sudah terpapar COVID-19 sejak Omicron merebak.
Tak sedikit yang khawatir pelayanan fasilitas kesehatan pun terganggu. Namun, menurut juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, pemerintah memastikan hal tersebut tak bakal terjadi.
"Strategi internal rumah sakit dapat dilakukan dengan pengaturan jadwal shift, mobilisasi tenaga kesehatan dari unit lain untuk membantu pelayanan di layanan COVID-19. Dilakukan juga penyediaan transportasi antar jemput dan akomodasi untuk staf, mengurangi atau menunda layanan non emergensi, serta meningkatkan layanan telemedisin," terang dr Nadia dalam keterangan tertulis, dikutip detikcom Senin (14/2/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun nakes yang terpapar COVID-19 dan menjalani isolasi mandiri lantaran positif tanpa gejala, diminta untuk membantu pelayanan konsultasi telemedicine gratis. Pelayanan pasien Corona disebut dr Nadia juga bisa diperbantukan oleh relawan.
"Tenaga kesehatan maupun dokter yang sedang melaksanakan isolasi mandiri karena OTG, akan bisa diperbantukan untuk menjalankan konsultasi telemedisin pada pasien COVID-19 yang menjalankan isoman," kata dia.
"Selanjutnya, strategi eksternal rumah sakit, dilakukan dengan mobilisasi relawan (koas, PPDS), koordinasi dengan organisasi profesi dalam penyediaan tenaga cadangan untuk membantu, memobilisasi tenaga kesehatan RS dari wilayah kasus COVID-19 rendah ke tinggi," sambung dr Nadia.
dr Nadia kembali mengingatkan masyarakat yang mengeluhkan COVID-19 gejala ringan untuk menjalani isoman atau karantina di isolasi terpusat. Dengan demikian, pasien COVID-19 bergejala berat bisa fokus ditangani dan risiko fatal bisa dicegah lebih dini.
"Dengan begitu pasien OTG atau yang bergejala ringan diimbau untuk isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpusat di tempat-tempat yang disediakan pemerintah seperti di RSDC Wisma Atlet, Rusun Nagrak, Ngawi, dan Pasar Rumput di Jakarta," pungkas dia.
(naf/up)











































