Kementerian Kesehatan memprediksi puncak COVID-19 varian Omicron di RI tak akan lama lagi tiba. Prediksi itu mengacu pada COVID-19 DKI Jakarta yang dalam empat hari ini menurun signifikan. Belajar dari pola gelombang Delta tahun lalu, wilayah-wilayah luar Jawa Bali baru akan mengalami kenaikan kasus ketika wilayah Jawa-Bali, termasuk DKI Jakarta, mengalami penurunan.
"Kita memperkirakan 60-70 persen kasus dari DKI Jakarta dan DKI Jakarta terjadi penurunan, maka kemungkinan kita sudah mendekati puncak kasus Omicron ini," ujar juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual terkait Perkembangan COVID-19 di Indonesia, Rabu (16/2/2022)
"Tapi tentunya kita tetap harus waspada. Bagaimanapun juga, puncak kasus itu sangat tergantung dengan upaya-upaya yang kita lakukan. Termasuk upaya deteksi dini, kemudian protokol kesehatan kita. Ini yang menjadi catatan kita," sambungnya.
dr Nadia mengingatkan, penambahan kasus baru COVID-19 masih akan terjadi pada tiga hingga empat pekan ke depan, khususnya di luar wilayah Jawa-Bali.
Sebab belajar dari pola gelombang varian Delta tahun lalu, peningkatan kasus COVID-19 secara signifikan baru terjadi di luar wilayah Jawa-Bali ketika wilayah Jawa-Bali mulai mengalami penurunan kasus.
"Penambahan kasus bisa terjadi karena saat ini memang cakupan kasus di Jawa-Bali itu sudah terlihat mulai terjadi peningkatan dan kita tahu, tiga sampai empat minggu kemudian peningkatan kasus akan terjadi di luar Jawa-Bali,' beber dr Nadia.
"Dari varian Delta, tentunya artinya menjadi kewaspadaan kita kalau Jawa-Bali sudah ada tren penurunan kasus. Non Jawa-Bali seharusnya tetap memperkuat protokol kesehatan dan memastikan tracing betul-betul dilaksanakan," pungkasnya.
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
(vyp/fds)