Seiring meningkatnya jumlah pelanggan tes COVID-19 di klinik dan laboratorium akibat lonjakan kasus, tak sedikit warga berinisiatif membeli alat tes swab COVID-19 lewat online shop untuk dipakai sendiri di rumah. Di samping harganya jauh lebih murah dibanding tes di lab, cara penggunaannya kini marak beredar di YouTube siap dicontek. Amankah?
Menurut ahli patologi klinik Universitas Sebelas Maret dr Tonang Dwi Ardyanto, SpPK, PhD, FISQua, alat swab tes COVID-19 sebenarnya tak dilakukan sembarangan, khususnya tanpa penanganan tenaga kesehatan. Pasalnya, prosedur tes COVID-19 memiliki standar cara penggunaan dan pelaksanaan.
Pun masyarakat berinisiatif membeli alat swab tes COVID-19, dr Tonang mengingatkan, hasil tes hanyalah bersifat skrining bukan penentu positif-negatif. Walhasil, sebaiknya warga mengkonfirmasi hasil tersebut dengan tes lebih lanjut di laboratorium penyedia tes COVID-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada standar cara penggunaan dan pelaksanaannya. Jadi tidak sembarang. Kembali ke bagaimana tujuan dan komitmen kita. Bila kita benar-benar ingin mengetahui kondisi tubuh kita yg sesungguhnya, tentu harus sangat berhati-hati," jelasnya pada detikcom, Kamis (17/2/2022).
"Sederhananya, semua tes yang dikerjakan sendiri, itu sifatnya adalah skrining awal, bukan penentu. Seperti juga kalau tes kehamilan, setelah hasil test-pack positif, kita tetap ke dokter kandungan untuk pemeriksaan lebih lanjut kan?" imbuh dr Tonang.
Harga alat swab tes COVID-19 antigen yang kini banyak dijual lewat e-commerce memang lebih murah dibandingkan tes COVID-19 antigen di klinik dan laboratorium.
Harga tes sendiri di rumah versus tes di klinik beda jauh?
Berdasarkan pantauan detikcom, sejumlah klinik membanderol satu kali tes COVID-19 antigen dengan harga Rp 99 ribu. Klaimnya, hasil tes tersebut bakal keluar dalam waktu kurang-lebih 30 menit. Selain itu, ada juga klinik yang membanderol harga lebih murah Rp 65 ribu untuk satu kali tes COVID-19 antigen.
Sedangkan di lapak online, satu paket perangkat alat tes COVID-19 dijual dengan harga berkisar Rp 19 ribu-Rp 25 ribu. Di dalam paket tersebut, sudah terdapat test cassettes, extraction tubes, sterilized swab, dropper tips, dan extraction reagents. Ada juga yang menjual paket, misalnya seharga Rp 465 ribu untuk 25 paket perangkat tes.
Seperti apa cerita warga yang sudah berpengalaman membeli alat tes swab COVID-19 lewat e-commerce untuk digunakan sendiri di rumah? Akuratkah hasilnya? Simak di halaman selanjutnya.
Risa (22) asal Jakarta belum lama ini bersama keluarganya membeli alat tes COVID-19 antigen di salah satu e-commerce. Alat itu akan ia gunakan untuk mengecek ayahnya yang beberapa hari ini mengalami gejala batuk pasca tatap muka dengan saudara beberapa hari lalu.
Risa mengaku, dirinya tak sepenuhnya yakin dengan hasil tes antigen sendiri di rumah. Selain ragu soal cara penggunaan, Risa juga sempat beroleh informasi bahwa akurasi hasil swab sendiri di rumah lebih rendah dibandingkan swab di klinik. Walhasil sejauh ini, Risa juga hanya pernah melakukan tes COVID-19 di klinik.
Namun, sang kakak beberapa kali menyarankan Risa untuk membeli alat tes COVID-19 via e-commerce. Selain lebih praktis untuk kaum 'mager', kakak Risa merasa percaya diri soal cara penggunaannya lantaran sempat diajari oleh pihak Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di tempat kerja.
"Dia pede katanya (dengan hasil tes COVID-19 antigen sendiri di rumah). Karena dia yakin caranya sama (antara) yang di klinik sama yang dilakuin sendiri begitu. Sebelumnya dia juga sempet tes di klinik, dan katanya sama rasanya," ujar Risa pada detikcom, Kamis (17/2).
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/up)











































