Varian Hybrid 'Deltacron' Jadi Ancaman di Inggris, Beneran Ada Nih?

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Jumat, 18 Feb 2022 16:45 WIB
COVID-19 di Inggris. (Foto: AP Photo/Alberto Pezzali)
Jakarta -

Inggris tengah dilanda ancaman strain hibrida varian COVID-19 Omicron dan Delta, atau disebut sebagai Deltacron. Meski begitu, Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHS) mengatakan bahwa kasusnya masih rendah, sehingga belum terlalu mengkhawatirkan.

Beberapa waktu lalu, Inggris melaporkan adanya temuan pasien yang terinfeksi dua varian COVID-19 yaitu Delta dan Omicron. Namun, masih belum diketahui apakah itu termasuk kasus impor atau berasal dari Inggris.

"Diperkirakan telah berkembang pada pasien yang menangkap kedua varian pada saat yang sama. Tetapi tidak jelas apakah itu diimpor atau berasal dari Inggris," tulis laporan UKHS yang dikutip dari laman Live Mint, Jumat (18/2/2022).

"Beberapa varian 'rekombinan' telah terdeteksi dalam pandemi, tetapi tidak menyebabkan wabah serius," lanjut laporan tersebut.

Para pejabat di UKHS masih belum mengetahui terkait penularan, tingkat keparahan, gejala, hingga apakah varian Deltacron ini bisa mempengaruhi kinerja vaksin atau tidak. Tetapi, mereka masih terus melakukan pemantauan.

Apa Kata WHO soal Deltacron Ini?

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah memperingatkan untuk tidak menggunakan istilah Deltacron. Menurut pimpinan teknis COVID-19 WHO Maria Van Kerkhove, ini akan menyiratkan seakan ada kombinasi virus atau varian baru yang sebenarnya tidak terjadi.

"Jangan gunakan kata-kata seperti Deltacron. Tolong," tulis Maria Van Kerkhove dari WHO dalam cuitan akun Twitter-nya beberapa waktu lalu.

"Kata-kata ini menyiratkan adanya kombinasi virus/varian dan ini tidak terjadi," bebernya.

Meskipun demikian, peringatan WHO tersebut disampaikan dalam konteks yang berbeda. Ketika itu, diyakini Deltacron menggambarkan kondisi seseorang yang terinfeksi dengan varian COVID-19 yang berbeda dalam waktu bersamaan, yakni varian Delta dan Omicron.

Infeksi beberapa jenis virus sekaligus secara teori dimungkinkan terjadi. Misalnya seperti contoh koinfeksi, yaitu orang bisa terinfeksi influenza dan COVID-19 selama pandemi ini terjadi.



Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"

(sao/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork