Simpang Siur Status Omicron 'Siluman', WHO Tegaskan BA.2 Termasuk Golongan VOC

Simpang Siur Status Omicron 'Siluman', WHO Tegaskan BA.2 Termasuk Golongan VOC

Razdkanya Ramadhanty - detikHealth
Senin, 21 Feb 2022 13:00 WIB
Simpang Siur Status Omicron Siluman, WHO Tegaskan BA.2 Termasuk Golongan VOC
WHO tegaskan Omicron BA.2 termasuk varian of concern (Foto: Getty Images/iStockphoto/galitskaya)
Jakarta -

Para peneliti menemukan mutasi SARS-CoV-2 subvarian Omicron, BA.2 dapat menyebabkan penyakit parah seperti Delta dan varian COVID-19 sebelumnya. Pimpinan teknis COVID-19 WHO Maria Van Kerkhove menyebut BA.2 yang dijuluki 'varian siluman' ini sebagai variant of Concern.

"BA.2 sudah VOC. Itu Omicron," cuit Maria di akun Twitter resminya dikutip detikcom, Senin (21/2/2022).

ADVERTISEMENT

Variant of Concern atau VoC artinya adalah varian ini masuk dalam daftar perhatian karena adanya potensi tingkat penularan cukup tinggi, virulensi yang tinggi, dan menurunkan efektivitas diagnostik serta vaksin.

Sementara itu dalam penelitian terbaru yang dilakukan sebuah laboratorium di Jepang yang diunggah dalam jurnal bioRxiv, varian yang dikenal sebagai 'siluman Omicron' ini memiliki kemampuan sulit dideteksi dan mampu menyebabkan penyakit serius. Tak hanya itu, subvarian BA.2 resisten terhadap beberapa pengobatan termasuk sotrovimab, antibodi monoklonal yang saat ini digunakan untuk melawan varian Omicron.

Para peneliti menemukan, meski BA.2 dianggap sebagai varian Omicron tetapi urutan genomiknya sangat berbeda dengan BA.1.

"Ini menunjukkan karakteristik virologi BA.2 berbeda dengan BA.1," ungkap para peneliti dikutip dari Live Mint, Senin (21/2/2022).

BA.2 Lebih menular

Lebih lanjut Eric Fang mengatakan, virus Corona varian Omicron BA.2 dapat melonjak secara global. Ditemukan juga, transmisi BA.2 lebih cepat daripada varian aslinya dan lebih menular.

Fang menunjukkan, jika seseorang terinfeksi BA.1 akan menciptakan kekebalan terhadap beberapa subvarian tetapi bukan terhadap BA.2.

Awal pekan lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga memperingatkan bahwa kasus subvarian BA.2 melonjak lebih cepat dari varian-varian sebelumnya.




(any/up)

Berita Terkait