Heboh Wanita di Jakbar Tewas Usai Suntik Filler Payudara, Seberapa Bahaya Sih?

Heboh Wanita di Jakbar Tewas Usai Suntik Filler Payudara, Seberapa Bahaya Sih?

Vidya Pinandhita - detikHealth
Senin, 21 Feb 2022 14:36 WIB
Heboh Wanita di Jakbar Tewas Usai Suntik Filler Payudara, Seberapa Bahaya Sih?
Ilustrasi penjelasan dokter tentang bahaya suntik filler pada payudara. Foto: Thinkstock
Jakarta -

Perempuan berinisial RCD (34) ditemukan tewas di sebuah kamar hotel kawasan Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat setelah menerima suntikan filler pada payudara. Polisi menyebut, suntikan tersebut tak diberikan oleh dokter, melainkan oleh teman korban. Berbahayakah suntikan filler pada payudara?

Dalam kesempatan sebelumnya, profesor bedah plastik David S Perdanakusuma, SpBP-RE(K) menjelaskan penggunaan filler untuk payudara dilarang di banyak negara. Ia menegaskan, metode filler tidak dilakukan untuk memperbesar bagian tubuh, termasuk payudara.

"Secara umum, filler digunakan untuk mengisi kekosongan atau area yang depres atau cekung namun tidak untuk menambah volume. Banyak negara yang melarang tindakan tersebut. Bedah plastik tidak menyarankan dan tidak merekomendasi prosedur tersebut," terang Prof David pada detikcom.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, metode filler sama sekali tidak dianjurkan untuk membesarkan payudara dalam ranah bedah plastik. Orang-orang yang ingin memperbesar payudara seharusnya diberikan prosedur implan atau fat transfer, bukan filler.

"Secara umum spesialis bedah plastik tidak menggunakan filler sebagai penambah volume payudara. Bedah plastik umumnya menggunakan fat sebagai pengisi untuk menambah volume payudara (fat graft atau fat transfer) atau implan yang selama ini banyak dilakukan," imbuh Prof David.

ADVERTISEMENT

Jika menggunakan filler, untuk membentuk payudara yang bagus, satu payudara membutuhkan 200 sampai 300 cc cairan filler hyaluronic acid. Akibatnya, bisa timbul kerusakan pada jaringan payudara.

"Saya pribadi tidak pernah melakukan dan tidak menyarankan. Kalau sudah terlanjur, sangat sulit untuk dievakuasi. Sehingga saran saya, jangan melakukan filler untuk payudara," pungkas Prof David.

Lantas, apa jadinya jika suntikan filler diberikan di area payudara dengan tujuan memperbesar? Bisa timbulkan infeksi, simak penjelasan dokter di halaman selanjutnya.

Apa risiko filler di payudara?

Dihubungi secara terpisah, spesialis kulit dari DNI Skin Centre Dr dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK(K), FINSDV, FAADV memberikan penjelasan serupa. Menurutnya, suntik filler tidak direkomendasikan untuk memperbesar volume bagian tubuh seperti payudara, bokong, tulang, tendon, ligamen, atau otot.

"Tujuannya adalah untuk meningkatkan volume payudara tetapi karena struktur pembuluh darah payudara komplek maka penyuntikan filler akan berpotensi menimbulkan efek samping. Beberapa efek sampingnya antara lain infeksi, dislokasi filler, degradasi filler," jelas dr Darma pada detikcom.

Lebih lagi, jika prosedur suntik filler pada payudara tidak dilakukan secara benar dan steril, bisa terjadi infeksi. Jika ada infeksi, pasien harus diberikan antibiotik intravena dengan pemantauan kondisi.

"Jika tidak mengalami perbaikan maka harus dilakukan tindakan penyedotan cairan filler dan nanah yang muncul tersebut," pungkas dr Darma.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Gaya Hidup Tak Sehat Picu Kanker Payudara pada Remaja"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/naf)

Berita Terkait