Gejala COVID-19 varian Omicron diketahui lebih ringan dibanding varian Corona lainnya, tak lain berupa batuk-pilek, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan kelelahan. Lantas jika isolasi mandiri dilakukan selama 10-13 hari, butuh waktu berapa lama untuk orang yang terjangkit varian Omicron sembuh kembali?
Spesialis paru RS Persahabatan dan Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Erlina Burhan, SpP(K) menjelaskan, varian Omicron sebagaimana COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan virus. Walhasil pada dasarnya, COVID-19 adalah penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya.
Namun ia memberi catatan, varian Omicron tetap berisiko memicu gejala berat hingga risiko kematian pada kelompok rentan. Di antaranya tak lain lansia, pengidap penyakit komorbid, serta orang-orang yang tidak divaksinasi COVID-19. Kondisi ini juga yang bisa menyebabkan seseorang mengalami gejala Omicron dalam waktu yang lama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Virus itu pada umumnya adalah penyakit yang self limiting disease, artinya akan sembuh dengan sendirinya," ujar dr Erlina dalam siaran langsung Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan, Selasa (22/2/2022).
"Tapi kita tahu ada beberapa kelompok yang kesembuhannya akan lama karena ada komorbidnya dan derajat penyakitnya akan memberat karena ada beberapa faktor seperti usia, komorbid, dan juga faktor sudah divaksinasi atau belum," sambungnya.
Selain faktor-faktor tersebut, dr Erlina menyebut, kondisi imunitas juga memengaruhi lama pasien Omicron mengalami gejala. Pun usia pasien masih muda, jika kondisi imunitasnya buruk, besar kemungkinan gejala terjadi dalam durasi waktu yang lama.
"Namun juga perlu diingat, faktor imunitas seseorang. Kalaupun orang muda tapi imunitasnya ternyata turun, dan ingat satu hal jumlah virus nggak bisa dihitung. Kalau jumlah virus banyak, maka sakitnya akan lebih nyata dan sembuhnya lebih lama," pungkas dr Erlina.
(vyp/up)











































