.webp)
Pemerintah mewacanakan vaksin COVID-19 keempat, atau lanjutan vaksinasi booster kedua. Isyarat ini diungkap Wakil Menteri Kesehatan RI dr Dante Saksono Harbuwono, dengan pertimbangan penelitian lebih lanjut beberapa bulan mendatang.
"Kalau nanti diperlukan dengan studi yang terus kita evaluasi ternyata kita butuh booster keempat, bukan tidak mungkin booster keempat itu perlu dilakukan. Tetapi sekarang yang mesti kita kejar adalah bahwa kita mesti melakukan equal vaccine policy," kata Dante dalam agenda daring, Rabu (23/2/2022).
Namun, Dante menegaskan kebijakan tersebut tak bakal diberlakukan dalam waktu dekat. Pasalnya, cakupan sasaran vaksinasi masih belum mencapai target.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan catatan vaksin.kemkes.go.id per Rabu (23/12/2022) pukul 12:00 WIB, vaksinasi COVID-19 dosis pertama sebenarnya sudah mencapai 91,27 persen. Namun, selisihnya amat jauh dengan vaksinasi COVID-19 dosis kedua yakni 68,9 persen.
Sementara vaksinasi COVID-19 dosis ketiga saja baru mencapai 4,31 persen dari sasaran atau sekitar 8,9 juta orang. Karenanya, pemerintah bakal fokus menyelesaikan vaksinasi primer lengkap dan lanjutan vaksinasi COVID-19 ketiga.
"Setelah vaksinasi primer lengkap, kemudian kita targetkan selesai bulan Juni. Kemudian kita evaluasi dengan uji klinik, epidemiologi, apakah kita memerlukan booster keempat. Bukan tidak mungkin booster keempat itu diperlukan, tapi bukan sekarang waktunya melakukan booster yang keempat," terang Dante.
Jauh sebelum wacana mencuat, sebenarnya sudah ada beberapa negara yang memulai vaksinasi COVID-19 keempat yakni Israel hingga Italia. Negara-negara ini fokus memberikan vaksinasi COVID-19 keempat pada kelompok rentan seperti lansia.
(naf/up)
