Sanksi Rusia, Jerman Hentikan Produksi Vaksin COVID-19 Sputnik-V

Firdaus Anwar - detikHealth
Kamis, 24 Feb 2022 18:31 WIB
Foto: AP/Pavel Golovkin
Jakarta -

Rusia pada hari Kamis (24/2/2022), mengumumkan operasi militer skala penuh ke Ukraina. Uni Eropa menyebut apa yang dilakukan Rusia merupakan invasi terburuk dalam 80 tahun terakhir sejak Perang Dunia II.

Dunia mengecam apa yang dilakukan Rusia dengan banyak negara ramai-ramai menjatuhkan sanksi. Sebagai contoh salah satu negara bagian Jerman di sektor kesehatan memutuskan berhenti memproduksi vaksin COVID-19 Sputnik V yang merupakan produk Rusia.

Perdana Menteri Bavaria, Markus Soeder, mengatakan sejak awal tidak ada perjanjian yang mengharuskan Jerman memproduksi vaksin Sputnik V atau persetujuan dari Uni Eropa.

"Bahkan bila ada dua hal tersebut, tidak terbayangkan dari sudut pandang kami bahwa proyek ini bisa tetap direalisasikan. Ini sudah berakhir," komentar Soeder seperti dikutip dari Reuters, Kamis (24/2/2022).

Sebelumnya diketahui ada kerja sama antara perusahaan farmasi Rusia R-Pharm. R-Pharm melakukan investasi, membangun fasilitas pabrik vaksin di Bavaria. Rencananya fasilitas tersebut diharapkan dapat memproduksi sekitar 8-10 juta dosis vaksin tiap bulan.



Simak Video "Video: Momen Petugas Medis di Rusia Teruskan Operasi di Tengah Gempa"

(fds/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork