Keputusan Presiden Vladimir Putin untuk Rusia menyerang Ukraina pada Kamis (24/2/2022) kemarin, menarik perhatian dunia. Serangan demi serangan dikerahkan dari kedua belah pihak sebagai upaya mempertahankan negara.
Di sisi lain, Ukraina ternyata juga tengah memiliki pertarungan lain dengan kasus COVID-19. Diketahui, negara tersebut tengah menghadapi lonjakan kasus COVID-19 akibat varian Omicron.
Epidemiolog dr Michael Osterholm mengatakan, negara keranjang roti Eropa itu melaporkan terdapat lebih dari 25.000 kasus COVID-19 pada Kamis (24/2/2022).
"Mereka tengah berada dalam puncak kasus Omicron," kata dr Osterholm dikutip dari Audacy, Jumat (25/2/2022).
Kabar buruk lainnya, ternyata COVID-19 bukan satu-satunya penyakit yang menghantui negara tersebut. Banyak dokter dan pakar kesehatan Ukraina menuturkan, saat ini mereka tengah menghadapi wabah Polio karena kurang dari 80 persen anak-anak belum divaksin Polio.
Saat ini, menurut dr Osterholm, sistem kesehatan negara tengah berada di bawah tekanan besar dan invasi Rusia memperburuk keadaan.
"Ini menjadi keadaan yang paling buruk dari yang terburuk. Ketika perang terjadi di saat yang bersamaan dengan isu kesehatan publik. Terlebih, jika perang terjadi, akan dibutuhkan perawatan medis bagi mereka yang ikut berperang," terang dr Osterholm.
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
(any/up)