Presiden Vladimir Putin pada Kamis (24/2/202), mengumumkan operasi militer skala penuh ke Ukraina. Uni Eropa menyebut apa yang dilakukan Rusia menjadi invasi terburuk dalam 80 terakhir sejak Perang Dunia II.
Tindakan Rusia tentu mendapat kecaman dari berbagai negara, terlebih Ukraina tengah diterpa lonjakan kasus COVID-19 akibat varian Omicron. Pada Kamis (24/2/2022), Ukraina melaporkan terdapat lebih dari 25.000 kasus COVID-19 harian.
Pemerintah Ukraina tengah bersusah payah meminta warga negaranya menerima suntikan vaksin COVID-19. Menurut data dari Our World in Data yang diakses Jumat (25/2/2022), baru sekitar 35 persen penduduk Ukraina yang menerima vaksin dosis lengkap.
Lantas, bagaimana dampak program vaksinasi COVID-19 di Ukraina saat Rusia melakukan invasi?
Dikutip dari Fox News, Jumat (25/2/2022), CEO Moderna Stephane Bancel memberikan komentar mengenai dampak invasi Rusia ke Ukraina terkait pembuatan vaksin. Ia mengatakan, masih terlalu dini untuk menilai dampak invasi ke depannya terhadap program vaksin dan produksi vaksin.
"Jika Anda perhatikan, ini (Ukraina) bukan negara yang sangat besar. Jadi tidak berdampak besar bagi kami bila invasi ini hanya terjadi di Ukraina," terang Bancel.
Bancel mengakui invasi yang dilakukan Rusia merupakan tindakan yang mengerikan dan banyak warga di Eropa sedang merasa takut akan apa yang terjadi ke depannya.
Simak Video "Bantahan Kemenkes soal Narasi Mpox Efek Samping Vaksin Covid-19"
(any/fds)