Pasien Omicron bergejala ringan atau tidak bergejala (OTG) dianjurkan melakukan isolasi mandiri di rumah. Namun tak boleh sembarangan, terdapat kondisi tertentu yang membuat pasien COVID-19 boleh melakukan isoman. Lantas jika terdeteksi positif COVID dan boleh isoman, haruskah bedrest atau boleh beraktivitas normal di kamar?
Menurut spesialis paru RS Persahabatan dan Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Erlina Burhan, SpP(K), terdapat syarat dan syarat kondisi rumah yang harus dipenuhi untuk seorang pasien COVID-19 boleh isoman.
"Kalau nggak ada gejala atau ringan-ringan saja itu bisa isoman di rumah kalau ada syarat klinis dan rumah. Syarat klinisnya adalah kurang dari 45 tahun dan tidak ada komorbid," ujarnya dalam konferensi pers virtual bertajuk 'Mengenal Pelbagai Kombinasi Vaksin COVID-19 dan Sejauh Mana Booster Diperlukan', Kamis (24/2/2022).
"Sementara syarat rumahnya harus ada kamar sendiri yang bisa tidur terpisah dengan yang lain serta ada kamar mandi di dalam rumah," imbuh dr Erlina.
Pasien isoman harus bedrest atau boleh beraktivitas normal?
Dalam kesempatan lainnya, spesialis anak dari RSAB Harapan Kita dr Dimas Dwi Saputro, SpA menjelaskan pasien COVID-19 isoman boleh-boleh saja beraktivitas normal tanpa bedrest sepanjang hari, selama kondisi fisiknya memang memungkinkan.
Namun jika terdapat gejala, dr Dimas menyarankan pasien untuk bedrest. Ia khawatir jika tubuh tetap dibawa beraktivitas, kondisi yang tadinya ringan malah memburuk dan meningkat menjadi level gejala sedang atau berat yang membutuhkan perawatan rumah sakit.
"Ada gejala dan sampai mengganggu, misalnya batuk mengganggu tidur atau pilek mengganggu aktivitas, tetap bed rest sampai pulih baru kita bisa aktivitas seperti biasa lagi," ujar dr Dimas dalam siaran langsung Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan, Kamis (24/2).
"(Memaksakan beraktivitas) akan mempengaruhi ketika sakit berat tidak bedrest itu menjadi penyakit berat, tidak gejala ringan lagi tapi menjadi gejala sedang, itu sudah perlu dirawat artinya. Tetap kita ada batasnya dan tidak ada batasan aktivitas khusus. Tapi hati-hati screen time berlebihan, itu bisa memicu juga kita pusing jadinya. Mata menjadi sakit. Screen time harus kita batasi," pungkasnya.
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
(vyp/up)