Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) terus melakukan percepatan program vaksinasi COVID-19 nasional. Mengingat vaksin adalah salah satu cara terpenting sebagai upaya penanganan pandemi untuk menekan risiko perburukan hingga kematian COVID-19.
Dari analisa jumlah pasien 17.871 yang di rawat di RS pada periode 21 Januari-22 Februari 2022 terdapat 2.489 pasien meninggal dunia. Dimana sebagian besar dari pasien yang meninggal belum divaksinasi lengkap.
"Pasien yang meninggal ini terdiri dari berbagai kategori kelompok, baik itu kelompok pasien lansia dan non lansia, kelompok pasien komorbid dan non komorbid, serta kelompok pasien yang belum divaksinasi dan telah divaksinasi. Angka kematian terpantau meningkat pada kelompok lansia, komorbid, dan yang belum melengkapi vaksinasi," kata juru bicara vaksinasi Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi, dikutip dari laman resmi, Jumat (25/2/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Persentase risiko kematian bagi non lansia (lanjut usia) tanpa penyakit komorbid yang telah mendapat booster (dosis ketiga) adalah 0,49 persen. Sedangkan risiko kematian bagi lansia tanpa komorbid yang sudah dibooster adalah 7,5 persen.
Sementara itu, risiko kematian non lansia tanpa komorbid yang telah vaksinasi lengkap dua dosis adalah 2,9 persen. Sedangkan risiko kematian lansia tanpa komorbid yang telah mendapat vaksin lengkap dosis yakni 22,8 persen.
Jumlah kematian pada kelompok yang memiliki komorbid yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap sebanyak 739 kematian dibandingkan dengan yang telah mendapatkan booster hanya terdapat 20 kematian.
"Vaksinasi lengkap ditambah booster dapat memberikan perlindungan hingga 91 persen dari kematian, atau risiko terburuk lainnya akibat COVID-19," ucap dr. Nadia.
(suc/up)











































