Menteri Kesehatan (Menkes) Ukraina Viktor Liashko mendesak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menghentikan kerja sama dengan Rusia. Hal ini berdasarkan konflik yang terjadi dalam invasi Rusia ke Ukraina.
Viktor menyebut Rusia melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan karena menyerang warga sipil dan tim medis. Ia juga mengklaim Rusia membombardir rumah sakit, ambulans, dan panti asuhan.
"Setiap hari para dokter berjuang untuk nyawa pasien mereka, termasuk anak-anak, di bawah ancaman tembakan," kata Viktor dalam video di Facebook yang diunggah akun resmi Kementerian Kesehatan Ukraina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menembaki petugas medis adalah kejahatan terhadap kemanusiaan. Oleh karena itu Kementerian Kesehatan Ukraina mendesak WHO menghentikan kerja sama dan pertukaran informasi dengan Federasi Rusia," lanjutnya seperti dikutip pada Senin (28/2/2022).
WHO sendiri belum memberikan respons terhadap permintaan Ukraina.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengakui bahwa suplai oksigen medis di rumah sakit (RS) Ukraina terancam habis akibat konflik. Dampaknya sekitar 1.700 pasien dengan COVID-19 dan penyakit lainnya terancam tidak bisa mendapat perawatan kritis yang dibutuhkan.
"Situasi suplai oksigen mendekati titik yang sangat berbahaya di Ukraina. Truk tidak dapat mengangkut oksigen dari pabrik ke RS di seluruh negeri, termasuk Ibu Kota Kyiv," tulis WHO.
(fds/fds)











































