Libur panjang pada akhir Februari dan awal Maret 2022 berpotensi memicu kenaikan kasus COVID-19. Kementerian Kesehatan menyoroti kecenderungan interaksi dan mobilitas yang meningkat di masa tersebut.
Hal ini disampaikan juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, dalam siaran pers, Rabu (2/3/2022). Beberapa antisipasi dilakukan, termasuk penyediaan ruang perawatan COVID-19 di rumah sakit dan obat-obatan maupun oksigen medis.
Upaya lain untuk mencegah dampak lonjakan adalah dengan mempercepat vaksinasi, maupun testing dan tracing kasus. Selain itu, warga yang mengalami gejala diimbau untuk segera melakukan isolasi demi memutus rantai penularan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini kita berharap walaupun kemarin sempat long weekend dan mungkin terjadi kenaikan kasus, jika ada gejala dan kontak erat, masyarakat diimbau segera lakukan isolasi," pesan dr Nadia.
"Ini upaya untuk memutus mata rantai penularan, karena Omicron kan menular dengan sangat cepat, kalau kita tidak lakukan deteksi dini kasus akan terus melonjak. Karenanya antisipasi masyarakat sangat penting," lanjutnya.
(up/naf)











































