Dulu Lockdown Besar-besaran karena COVID-19, India Kini Kembali 'Normal'

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Rabu, 02 Mar 2022 16:33 WIB
Corona di India. (Foto: AP Photo/Rajesh Kumar Singh)
Jakarta -

Nyaris dua tahun berlalu sejak India memberlakukan lockdown terbesar di dunia, demi mencegah penyebaran COVID-19. Kini para siswa di sekolah negara bagian India, Maharashtra, kembali menjalani aktivitas normal usai tren kasus terus menurun.

Dikutip dari Reuters, tren kasus Corona India kini berada di bawah 10 ribu dalam tiga hari berturut-turut. Pekan lalu, menteri negara bagian Maharashtra Aaditya Thackeray mengatakan aktivitas sekolah di setiap kota besar akan dilanjutkan seperti sebelum pandemi.

Ahli meyakini pelonggaran dan kembalinya sejumlah aktivitas seperti sebelum pandemi relatif aman lantaran COVID-19 kini cenderung menimbulkan gejala ringan.

"Pada dasarnya ini lebih berkaitan dengan jenis keparahan yang telah dilihat India, baik di antara orang dewasa dan anak-anak yang terinfeksi varian Omicron," kata Uma Chandra Mouli Natchu, seorang profesor penyakit menular di Institut Penelitian St John di Bengaluru.

"Tampaknya penyakit ini secara signifikan lebih ringan baik untuk individu yang divaksinasi maupun untuk anak-anak, bahkan jika mereka tidak divaksinasi," kata Natchu.

India telah memvaksinasi sekitar 765 juta dari 940 juta total populasi orang dewasa dan sekitar 28 juta remaja berusia 15-18 tahun, tetapi India belum mulai memvaksinasi anak di bawah 15 tahun.

Di negara bagian Gujarat, bazar kembali berjalan lancar setelah sekian lama absen karena pandemi. Pelanggan kembali berdatangan untuk menikmati makan malam dan camilan larut malam setelah jam malam pekan lalu dicabut.

Tanda-tanda kehidupan India kembali normal juga terlihat di sejumlah jalanan beberapa wilayah. Jalan dan kereta api terlihat macet saat banyak warga kembali bekerja di kantor, bioskop mulai dipenuhi pengunjung, begitu juga restoran dan tempat permainan tampak penuh sesak.

"Ada harapan bahwa orang akan terus menjaga jarak sosial dan memakai masker sebanyak mungkin," kata Rijo John, seorang ekonom kesehatan di Rajagiri College of Social Sciences di Kochi.

"Sama sekali tidak ada alasan untuk menjaga ekonomi di bawah lockdown atau pembatasan apa pun, hanya aspek perilaku orang-orang yang perlu diamati dan ditegakkan sebanyak mungkin," katanya.



Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"

(naf/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork