"Terkait varian BA.2, sebenarnya kita sudah mendeteksi varian ini. Kalau kita lihat jumlah varian BA.2 yang saat ini sudah bisa deteksi itu sekitar 252 varian BA.2," jawab juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual terkait perkembangan COVID-19 di Indonesia, Selasa (1/3/2022).
dr Nadia mengingatkan, kunci utama mengatasi virus Corona varian apa pun adalah protokol kesehatan dan vaksinasi COVID-19. Namun, kita juga perlu waspada dengan gejala yang dapat ditimbulkan.
Lantas, gejala Omicron BA.2 seperti apa?
Dikutip dari The Sun, Rabu (2/3/2022), para peneliti di Denmark menemukan bahwa BA.2 diketahui 1,5 kali lebih mudah menular dibanding Omicron BA.1, bahkan bisa menginfeksi orang yang telah divaksin penuh.
Sementara itu, William Haseltine, seorang profesor di Harvard Medical School mengatakan varian BA.2 bisa tujuh kali lebih menular daripada varian sebelumnya.
"Setelah melakukan perhitungan cepat, BA.2 setidaknya tujuh setengah kali lebih mudah menular daripada COVID asli Wuhan," ungkapnya.
Gejala Omicron BA.2
Berdasarkan hasil studi yang dilakukan ZOE COVID Study, berikut gejala umum yang dilaporkan pasien terinfeksi Omicron BA.2:
- Pilek
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Bersin
- Batuk terus menerus
- Suara serak
- Nyeri sendi/otot tak biasa
- Demam mengigil
- Pusing
- Sakit mata
- Kabut otak (brain fog)
- Kurangnya nafsu makan
- Sakit dada
- Sakit telinga
Berdasarkan hasil penelitian ZOE COVID Study, gejala hilang indera penciuman dan perasa seperti gejala klasik COVID-19 tidak ditemukan. Disebutkan pula, gejala akan timbul kurang lebih dua hari setelah terinfeksi.
(any/kna)