Rusia menyerang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina, salah satu yang terbesar di Eropa. Disebutkan jika reaktor nuklir tersebut meledak, efeknya akan 10 kali lebih parah dari Chernobyl.
"Kebakaran sudah terjadi. Jika pembangkit itu meledak, maka akan menjadi 10 kali lipat lebih besar dari Chornobyl! (sebutan lain Chernobyl)" ucap Menlu Ukraina Dmytro Kuleba dikutip BBC dari kantor berita Ukraina.
Efek radiasi nuklir sangat berbahaya bagi manusia. Paparan radiasi tingkat yang sangat tinggi, seperti dekat dengan ledakan atom, dapat menyebabkan efek kesehatan yang akut seperti luka bakar pada kulit dan sindrom radiasi akut.
Dikutip dari laman Nuclear Energy Institute, di masa lalu, reaktor Chernobyl yang meledak di tahun 1986 menyebabkan 31 orang meninggal dalam beberapa minggu setelah kecelakaan dari ledakan uap awal, paparan radiasi dan luka bakar termal, dan satu karena serangan jantung.
Pada tahun 2018, Komite Ilmiah Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Efek Radiasi Atom (UNSCEAR) melaporkan bahwa kecelakaan itu juga bertanggung jawab atas hampir 20.000 kasus kanker tiroid yang terdokumentasi di antara individu yang berusia di bawah 18 tahun pada saat kecelakaan di tiga negara.
Negara yang terkena dampak termasuk Belarus, Ukraina dan Federasi Rusia. Ini karena tingginya tingkat yodium radioaktif yang dilepaskan dari reaktor Chernobyl pada hari-hari awal setelah kecelakaan.
Sementara itu, efek psikologis Chernobyl tetap meluas dan mendalam yang mengakibatkan bunuh diri, penyalahgunaan alkohol, dan sikap apatis.
Simak Video "Penjelasan Dokter soal Manfaat Puasa pada Metabolisme Tubuh "
[Gambas:Video 20detik]
(kna/naf)