Inikah Vaksin COVID-19 Booster Paling Ampuh Lawan Omicron?

Inikah Vaksin COVID-19 Booster Paling Ampuh Lawan Omicron?

Razdkanya Ramadhanty - detikHealth
Kamis, 10 Mar 2022 16:42 WIB
Inikah Vaksin COVID-19 Booster Paling Ampuh Lawan Omicron?
Inikah vaksin booster COVID-19 paling ampuh lawan Omicron? (Foto: Agung Pambudhy)
Jakarta -

Pandemi COVID-19 belum kunjung usai, tidak sedikit negara yang masih menghadapi lonjakan kasus akibat Omicron. Selain mempercepat vaksinasi primer dosis satu dan dua, masyarakat juga diimbau untuk mendapatkan vaksinasi booster atau dosis ketiga.

Di Indonesia, jenis vaksin yang digunakan untuk booster cukup beragam, untuk sasaran dosis primer Sinovac akan diberikan vaksin AstraZeneca setengah dosis (0,25 ml) atau vaksin Pfizer setengah dosis (0,15 ml), hingga vaksin Moderna satu dosis. Sedangkan penerima vaksin primer AstraZeneca, akan diberikan vaksin Moderna setengah dosis (0,25 ml) atau vaksin Pfizer setengah dosis (0,15 ml).

Lantas, manakah vaksin yang paling efektif menjadi booster di tengah merebaknya varian Omicron? Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, berikut ulasannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Vaksin Pfizer dan Moderna

Studi yang dilakukan sebuah perusahaan asuransi Afrika Selatan menemukan, dua dosis Pfizer memiliki tingkat efektivitas 70 persen melawan Omicron tetapi angka ini menurun dari efikasi awal sekitar 80 persen. Catatan efektivitas vaksin itu juga mampu melawan penyakit parah dan risiko rawat inap.

Kemudian dalam studi yang dilakukan di Columbia University dan University of Hong Kong menemukan, antibodi yang dihasilkan vaksin Pfizer 20 kali lebih rendah melawan Omicron dibandingkan varian aslinya.

ADVERTISEMENT

Dibandingkan dengan Pfizer, antibodi vaksin Moderna terhadap Omicron menurun sebanyak sembilan kali dibandingkan varian sebelumnya.

Namun, hasil penelitian terbaru yang dilakukan oleh CDC Amerika Serikat menemukan booster vaksin Pfizer dan Moderna, 90 persen efektif menurunkan risiko rawat inap setelah terinfeksi varian Omicron. Kemudian 82 persen mencegah pasien terinfeksi masuk ke ICU.

Vaksin AstraZeneca

Laporan Badan Keamanan Kesehatan Inggris, Universitas Oxford, dan Imperial College London pada 14 Desember 2021 menunjukkan studi yang dilakukan pada 188 ribu orang dan 581 di antaranya terinfeksi Omicron. Hasilnya, perlindungan dua dosis AstraZeneca mengalami penurunan saat melawan Omicron.

Meski demikian, hasil studi disebutkan vaksin booster dapat membantu peningkatan antibodi individu.

Mene Pangalos, Kepala D&D biofarmasi AstraZeneca mengatakan, setelah suntik vaksin booster tingkat antibodi yang dihasilkan untuk melawan Omicron lebih tinggi daripada antibodi orang yang telah terinfeksi dan pulih dari COVID-19.

Vaksin Sinovac

University of Hong Kong sebelumnya melakukan riset vaksin COVID-19 untuk booster dengan teknologi berbeda, yakni inactivated virus vaksin Sinovac dan mRNA vaccine yaitu Pfizer. Hasil klinis keduanya menunjukkan perbedaan efikasi, Pfizer diklaim lebih 'ampuh' melawan Omicron ketimbang tiga dosis vaksin Sinovac.

Meski begitu, para pakar tak merinci seberapa besar perbedaan efikasi antara keduanya. Namun, dipastikan keduanya tetap sama-sama protektif dibandingkan tak menerima vaksin COVID-19 sama sekali.

Selain dua jenis vaksin tersebut, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) sudah menyetujui vaksin booster AstraZeneca dan Moderna bagi penerima vaksin primer Sinovac. Izin ini sudah melewati uji klinis dan penilaian para ahli di ITAGI.

Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono sebelumnya menekankan vaksin COVID-19 terbaik adalah jenis vaksin yang tersedia.

"Vaksin yang terbaik adalah vaksin yang paling cepat kita dapatkan," beber dia baru-baru ini.




(any/naf)

Berita Terkait