Vaksin booster atau vaksin COVID-19 dosis ketiga sudah digelar di seluruh provinsi Indonesia, khusus untuk usia 18 tahun ke atas. Masyarakat diizinkan divaksinasi booster dengan rentang tiga bulan setelah menerima vaksin COVID-19 lengkap atau dosis kedua.
Namun, beberapa masyarakat sengaja memilih jenis vaksin COVID-19 dengan beragam alasan. Misalnya Yulia, freelancer asal Tangerang, dirinya sedari awal mencari vaksin Pfizer untuk booster lantaran meyakini jenis vaksin COVID-19 tersebut lebih efektif ketimbang yang lain.
"Saya waktu itu pakai vaksin jenis Pfizer. Alasannya pakai Pfizer ini karena ini jenis vaksin booster yang paling aman dan efek dari vaksinnya tidak terlalu berat dibanding jenis vaksin booster lainnya," klaim Yulia yang akhirnya mendapatkan booster di Tangerang, saat dihubungi detikcom, Kamis (10/3/2022).
Begitu juga dengan Tammi, wanita 22 tahun asal Jakarta Barat. Sebagai penerima vaksin primer Sinovac, ia memiliki empat pilihan jenis vaksin booster yakni Sinovac, AstraZeneca, Pfizer hingga Moderna. Ia sebenarnya ingin memilih jenis vaksin AstraZeneca, tetapi stok vaksin tersebut tak tersedia.
"Dosis booster ini saya pakai Sinovac, karena mengikuti dosis yang telah ditentukan dari tempat vaksinnya dan juga karena vaksin dosis 1 dan 2 saya adalah Sinovac. Sebenernya mau yang Astrazeneca tapi di sekitaran sini jarang, banyaknya di sini Pfizer dan Sinovac," terang Tammi yang menjalani vaksinasi booster di Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang.
Sementara Rara, pegawai swasta asal Tangerang tak mau ambil pusing dengan memilih-milih jenis vaksin COVID-19. Saat kesempatan divaksinasi booster tersedia, ia langsung segera divaksinasi.
"Kebetulan saya dapet vaksin booster yang pfizer karena di sini mudah dijumpai dan juga kebetulan di tempat sekolah ibu saya waktu itu (di SAM School Tangerang) mengadakan vaksin booster," tandasnya.
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
(naf/up)