Nah Lho! Nggak Usah Pilih-pilih Booster, Kemenkes Jelaskan Konsekuensinya

ADVERTISEMENT

Nah Lho! Nggak Usah Pilih-pilih Booster, Kemenkes Jelaskan Konsekuensinya

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Jumat, 11 Mar 2022 09:26 WIB
Partai NasDem menggelar vaksinasi booster untuk warga lansia di Jakarta. Tak hanya gelar vaksinasi booster, NasDem juga gelar vaksinasi biasa untuk anak-anak.
Nggak usah pilih-pilih booster, Kemenkes ingatkan konsekuensinya (Foto: Agung Pambudhy)
Jakarta -

Minat masyarakat untuk vaksin booster atau dosis ketiga masih rendah. Per 10 Maret 2022, baru 6,68 persen warga yang menerima vaksin dosis ketiga.

Seiring dengan penularan Omicron yang cepat, pemerintah mengimbau warga yang sudah mendapatkan tiket untuk segera mendapatkan booster. Namun masih banyak yang mengurungkan niat untuk vaksinasi ketiga.

Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi mengingatkan warga agar tidak pilih-pilih jenis booster. Hal ini demi meningkatkan kekebalan warga agar Indonesia cepat 'bebas' dari COVID.

"Semakin cepat vaksinasi lengkap dan booster luas cakupannya maka makin mempercepat proses transisi menuju endemi," beber dr Nadia kepada detikcom melalui pesan singkat, Jumat (11/3/2022).

dr Nadia menambahkan Indonesia sedang masa menuju endemi, sehingga perlu percepatan untuk pengendalian dan penanganan pandemi. Salah satunya dengan semakin banyak masyarakat mendapatkan vaksinasi lengkap dan vaksinasi booster.

"Sebaiknya kita berperan untuk percepatan vaksinasi. Jadi jangan pilih-pilih vaksin karena semua sama baiknya," pungkas dr Nadia.



Simak Video "Dugaan Motif Ilmuwan Penemu Vaksin Covid-19 Dibunuh"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)
Tren Pilih-pilih Booster
Tren Pilih-pilih Booster
9 Konten
Minat vaksinasi booster di DKI disebut rendah. Konon penyebabnya adalah kecenderungan pilih-pilih vaksin. Pilih yang gimana sih?

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT