Menelisik Penyebab Kematian Penerima Cangkok Jantung Babi Pertama di Dunia

Terpopuler Sepekan

Menelisik Penyebab Kematian Penerima Cangkok Jantung Babi Pertama di Dunia

Vidya Pinandhita - detikHealth
Minggu, 13 Mar 2022 15:46 WIB
Menelisik Penyebab Kematian Penerima Cangkok Jantung Babi Pertama di Dunia
Ilustrasi menelisik penyebab kematian penerima cangkok jantung babi pertama di dunia. Foto: Getty Images/iStockphoto/pidjoe
Jakarta -

Orang pertama yang menerima transplantasi jantung dari babi, David Bennett, meninggal dunia di usia 57 tahun dua bulan setelah menjalani eksperimen terobosan. Hal itu diumumkan oleh rumah sakit Maryland, Rabu (9/3/2022), yang melakukan operasi transplantasi sebelumnya.

Dokter tidak menjelaskan penyebab pasti kematiannya, hanya menyebut kondisi pasien tersebut sempat memburuk beberapa hari sebelumnya.

Anak laki-laki dari Bennett mengapresiasi rumah sakit karena menawarkan eksperimen transplantasi jantung terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berterima kasih untuk setiap momen inovatif, setiap mimpi gila, setiap malam tanpa tidur yang masuk ke dalam upaya bersejarah ini," kata anak dari Bennett, dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Fakultas Kedokteran Universitas Maryland, dikutip dari Euro News, Minggu (13/3).

"Kami berharap cerita ini bisa menjadi awal dari harapan dan bukan akhir," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Selama beberapa dekade, sejumlah dokter berupaya menggunakan organ hewan untuk transplantasi ke tubuh manusia.

Bennett, seorang tukang dari Hagerstown, Maryland, menjadi kandidat untuk menerima transplantasi dari hewan tersebut. Setelah operasi pada 7 Januari, putra Bennett sempat mengatakan pada Associated Press bahwa sang ayah tak memiliki jaminan apa pun bahwa operasi transplantasi yang dijalaninya bakal berhasil.

Sebelumnya, upaya transplantasi (xenotransplantasi) pernah beberapa kali gagal disebabkan tubuh pasien dengan cepat menolak organ hewan. Kali ini, ahli bedah Maryland menggunakan jantung babi yang dimodifikasi secara genetik. Para ilmuwan telah memodifikasi hewan untuk menghilangkan gen babi yang memicu penolakan hiper-cepat dan menambahkan gen manusia untuk membantu tubuh menerima organ tersebut.

Awalnya, jantung babi sempat berfungsi dan rumah sakit Maryland secara berkala memberikan kabar bahwa Bennett memulih secara perlahan. Bahkan bulan lalu, rumah sakit merilis video Bennett tengah menonton Super Bowl dari ranjang rumah sakit sembari ditangani oleh ahli terapi fisik.

Penyebab kematian tidak diketahui

Dokter tidak mengungkapkan penyebab pasti kematian Bennett. Pasalnya, penolakan, infeksi, dan komplikasi lain merupakan risiko bagi penerima transplantasi. Namun di samping itu, para dokter beroleh wawasan bahwa jantung babi memiliki potensi untuk ditransplantasikan ke manusia.

"(Dari pengalaman Bennett) kami telah memperoleh wawasan yang sangat berharga, belajar bahwa jantung babi yang dimodifikasi secara genetik dapat berfungsi dengan baik di dalam tubuh manusia sementara sistem kekebalan cukup ditekan," kata Dr Muhammad Mohiuddin, direktur ilmiah dari universitas Maryland animal-to- program transplantasi manusia.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Tingginya Angka Kematian Penyakit Jantung Rematik, Kalahkan Malaria"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/up)

Berita Terkait