Bukan endemi, pakar mengungkap situasi Corona di Indonesia kini masuk fase deselerasi. Ahli epidemiologi Dicky Budiman dari Griffith University menyoroti tren kasus COVID-19 harian secara nasional menurun signifikan.
Terlebih, pasien yang dirawat di rumah sakit belakangan stabil berada di bawah 40 persen. Namun, Dicky menekankan perlu adanya pemantauan tren COVID-19 di setiap wilayah lantaran Indonesia merupakan negara kepulauan besar.
Ada kemungkinan ada beberapa wilayah yang belum masuk fase deselerasi.
"Deselerasi di Indonesia baru masuk pada tahap awal (fase deselerasi), karena angka posivity rate masih jauh di atas 5 persen bahkan cenderung masih naik turun. Masih belum bisa dikatakan bahwa deselerasi secara umum di Indonesia ya," tutur Dicky dalam keterangan yang diterima detikcom Rabu (16/3/2022).
"Saya sih belum melihat dan belum merasa confident dalam fase deselerasi, tapi bukan juga akselerasi, jadi ini di awal deselerasi," lanjut dia.
Apa sih fase deselerasi?
Juru bicara Satgas COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro sebelumnya sempat menjelaskan, fase deselerasi adalah terjadinya penurunan kasus positif COVID-19 karena varian baru dan terbentuknya imunitas masyarakat.
Menurut dr Reisa, pada fase deselerasi juga akan ada sejumlah kebijakan yang dilonggarkan oleh pemerintah.
"Kalau di Indonesia sendiri, alhamdulillah dengan adanya tren penurunan, kita juga sudah siap masuk ke fase deselerasi, fase sebelum endemi," ujarnya.
Simak Video "Video Pakar: Flu Burung Picu Pandemi yang Lebih Parah Dibanding Covid-19"
(kna/kna)