Subvarian Omicron 'BA.2' menjadi biang kerok sejumlah negara mengalami lonjakan COVID-19 harian hingga kasus rawat inap di rumah sakit. Misalnya, Korea Selatan baru saja melaporkan rekor tertinggi sejak awal pandemi, tembus 400 ribu per Rabu (16/3/2022).
China juga mengalami tren serupa, kasus harian COVID-19 meningkat tiga kali lipat dalam lebih dari empat hari terakhir, tertinggi sejak awal wabah merebak. Sementara Hong Kong kewalahan dengan lonjakan kematian Omicron yang membuat fasilitas kesehatan RS membludak, kamar mayat penuh hingga jenazah disimpan di kontainer.
Karenanya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai subvarian Omicron BA.2 atau 'Son of Omicron', meski hingga kini belum terlihat kenaikan kasus akibat varian tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia menyarankan pemerintah untuk terus menguatkan strategi respons COVID-19 dengan temuan 'Son of Omicron' yang mulai dominan.
"Yang harus diketahui ini juga banyak kelompok rawan belum mendapat booster bahkan belum divaksinasi dua dosis. Nah ini kan ada di kita, ini yang harus kita waspadai termasuk komorbid," terangnya kepada detikcom beberapa waktu lalu.
"Adanya pelonggaran karantina sebenarnya boleh, tetapi ya dikuatkan, cakupan vaksinasi boosternya harus dikejar 50 persen dan terutama di kelompok berisiko tinggi ini," tandasnya.
Berikut 19 provinsi yang mencatat subvarian Omicron BA.2 atau yang juga kerap disebut 'Siluman Omicron'.
- Aceh
- Sumatera Utara
- Jambi
- Bengkulu
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- DKI Jakarta
- Jawa Tengah
- DIY
- Jawa Timur
- Nusa Tenggara Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Sulawesi Tengah
- Gorontalo
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Kepulauan Riau
Simak juga ''Son of Omicron' BA.2 Ditemukan di Yogyakarta':











































