Varian 'Hybrid' Deltacron Bikin Geger Dunia, Berbahayakah? Ini Kata Pakar IDI

Varian 'Hybrid' Deltacron Bikin Geger Dunia, Berbahayakah? Ini Kata Pakar IDI

Vidya Pinandhita - detikHealth
Kamis, 17 Mar 2022 12:34 WIB
Varian Hybrid Deltacron Bikin Geger Dunia, Berbahayakah? Ini Kata Pakar IDI
Varian Hybrid Deltacron. (Foto ilustrasi: Getty Images/Tempura)
Jakarta -

Varian Deltacron kombinasi varian Delta dan Omicron kini menjadi sorotan dunia. Selain baru-baru ini dilaporkan telah ditemukan di berbagai negara, sejumlah pihak waswas varian hybrid ini mencakup kedua sifat kedua varian tersebut, yakni bergejala berat dari Delta dan menular amat cepat dari Omicron.

Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menjelaskan asal muasal terbentuknya Deltacron. Ia menggambarkan, Deltacron ada karena seorang pasien terjangkit virus Corona varian Delta dan varian Omicron sekaligus.

"Virus juga tetap hidup. Supaya tetao hidup, masuk ke tubuh orang, virus hanya berisilasi sendiri mauoun harus numpang di inang manusia yang dimasukan. Karena itu, mereka bermutasi karena orang-orang sudah pada kena," ujarnya saat ditemui detikcom dalam acara acara pembukaan Monumen Pengabdian Dokter Indonesia, Kamis (17/3/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Deltacron muncul karena ada varian Delta (dan) varian Omicron. Dua-duanya kemudian masuk dalam tubuh seorang pasien, kemudian pada waktu mutasi, kemudian dalam sel ini muncul rekombinan. Jadi muncul lah Deltacron," imbuh Prof Zubairi.

Gabungan Delta dan Omicron, Seperti Apa Sifatnya?

Diketahui, varian Delta memicu gejala berat dan tinggi risiko fatalitas pada pada pasien COVID-19. Sedang Omicron, meski gejalanya relatif lebih ringan dibanding varian Corona lainnya, penularannya diyakini lebih cepat dibanding varian-varian Corona sebelumnya.

ADVERTISEMENT

Namun kabar baiknya, Prof Zubairi menjelaskan, varian Deltacron tidak terpantau memicu gejala berat layaknya Delta, serta tidak menular dengan amat cepat layaknya Omicron.

"Kemudian Deltacron menyebar ke banyak orang lain. Namun jumlah orang dengan Deltacron tidak terlalu banyak. Belum masuk perhatian dan kekhawatiran kita," jelasnya.

"Delta sangat berat, menaikkan pasien meninggal lebih banyak. Sementara Omicron sangat mudah menular. Rekombinan kombinasi keduanya, (dikhawatirkan) sangat mudah menembus orang kemudian menaikan kegawatan. Untungnya, tidak demikian yang terjadi. Tidak terlau menyebar dan tidak amat mematikan," pungkas Prof Zubairi.




(vyp/kna)

Berita Terkait