Sorot BA.2, WHO Waswas Kenaikan COVID di Sejumlah Negara Baru 'Permukaan'

Vidya Pinandhita - detikHealth
Jumat, 18 Mar 2022 11:00 WIB
Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus. Foto: Salvatore Di Nolfi/Keystone via AP
Jakarta -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi peringatan pada negara-negara untuk tetap waspada akan risiko kembalinya lonjakan kasus COVID-19. Sebab di samping penurunan kasus di sejumlah negara, WHO ikut menyorot penurunan testing di banyak negara.

WHO menyebut, kasus COVID-19 secara global memang sempat menurun dalam waktu lebih dari sebulan terakhir. Namun terpantau, kasusnya kembali meningkat terhitung sejak pekan lalu. Hal itu dipicu oleh penyebaran subvarian 'Siluman Omicron' BA.2 yang diyakini sangat menular, serta pencabutan sejumlah aturan pembatasan.

"Peningakatan ini terjadi dan terdapat penurunan tingkat pengujian di beberapa negara. Yang berarti, kasus yang kami lihat hanyalah (ibarat) puncak gunung es," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus pada wartawan, dikutip dari Reuters, Kamis (17/3/2022).

Di samping perihal testing, Tedros juga menyorot tingkat vaksinasi COVID-19 yang masih rendah di beberapa negara. Mengingat, laporan jumlah kasus baru COVID-19 secara global melonjak 8 persen sejak pekan sebelumnya. 11 juta kasus baru dan lebih dari 43.000 kematian baru akibat COVID-19 dilaporkan, terhitung pada 7-13 Maret di 2022. Ini merupakan kenaikan pertama sejak akhir Januari 2022.

BA.2 Varian Corona Paling Menular

Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk COVID-19 menyebut varian BA.2 menjadi varian Corona paling menular sejauh ini. Akan tetapi, varian tersebut tidak terlihat memicu gejala lebih berat pada pasien COVID-19.

Di sejumlah negata Eropa, salah satunya Denmark, kasus COVID-19 sempat memuncak pada Februari 2022 imbas BA.2. Namun, gelombang tersebut mereda dengan cepat.



Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"

(vyp/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork