Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan penyebab COVID-19 global dunia kembali naik, salah satunya karena adanya subvarian Omicron BA.2. Varian ini diketahui lebih menular dibandingkan varian Corona lainnya.
"Kami masih memiliki Omicron yang mentransmisikan pada tingkat yang sangat intens di seluruh dunia. Kami memiliki sub-garis keturunan Omicron BA.1 dan BA.2," beber Pimpinan Teknis COVID-19 Maria Van Kerkhove WHO, seperti dikutip dari laman Live Mint, Jumat (18/3/2022).
"BA.2 lebih menular, dan ini adalah varian paling menular yang pernah kita lihat dari virus SARS-COV-2 hingga saat ini," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
3 Faktor Penyebab COVID-19 Naik Lagi
1. Jumlah kasus Subvarian Omicron BA.2 yang Cukup Besar
Data badan kesehatan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengungkapkan hasil dari 400.000 lebih urutan sampel yang didapat dalam 30 hari terakhir. Hasilnya, 99,9 persen dari sampel adalah Omicron dan 75 persen sampel adalah varian BA.2.
Meski jumlahnya cukup besar, Maria mengatakan pihaknya belum melihat adanya peningkatan keparahan dari varian BA.2. Tetapi, dengan kasus yang jumlahnya besar ini terlihat adanya peningkatan rasat inap hampir di setiap negara.
"Namun, dengan sejumlah besar kasus, Anda akan melihat peningkatan rawat inap dan kami telah melihat ini di banyak negara," kata Maria.
2. Pencabutan Aturan Pengendalian COVID-19
Faktor lainnya adalah pencabutan aturan pengendalian COVID-19. Misalnya seperti pencabutan penggunaan masker, jaga jarak, dan berbagai pembatasan di banyak negara.
"Pencabutan penggunaan masker, pencabutan physical distancing, pencabutan pembatasan yang membatasi pergerakan orang, ini memberikan peluang virus untuk menyebar," tegasnya.
3. Banyaknya Misinformasi Terkait Omicron
Maria mengatakan saat ini banyak misinformasi atau informasi yang tidak benar soal varian Omicron yang beredar. Hal ini menimbulkan kebingungan di antara masyarakat dan berakhir membuat mereka tidak percaya pada COVID-19, termasuk varian Omicron.
"Misinformasi bahwa Omicron ringan, misinformasi bahwa pandemi telah berakhir, misinformasi bahwa ini adalah varian terakhir yang harus kita tangani," jelasnya.
Bagaimana caranya untuk mengatasi kondisi seperti ini? Simak ke halaman berikutnya.
Bagaimana Cara untuk Mengatasinya?
Hal penting yang bisa membantu masyarakat terhindar dari penyakit parah akibat COVID-19 adalah dengan vaksinasi. Maria menjelaskan dari data yang ada menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 tetap efektif untuk mencegah penyakit parah dan kematian, termasuk akibat varian Omicron.
Menurut Maria, masyarakat di dunia harus tetap waspada terhadap COVID-19, terutama Omicron. Sebab, pandemi belum berakhir dan tetap membutuhkan pengawasan yang kuat untuk mendeteksi COVID-19 beserta varian-variannya.
"Terlepas dari semua tantangan yang kami hadapi, kami masih perlu mempertahankan pengujian, pengurutan yang kuat, dan memastikan bahwa kami memiliki representasi geografis dari rangkaian yang dibagikan," ujar Maria.
"Kami membutuhkan pengawasan yang kuat untuk mendeteksi varian SARS-CoV-2, sehingga secara global kami dapat menyesuaikan intervensi sesuai kebutuhan. Sekaranglah saatnya untuk meningkatkan sistem yang kami terapkan untuk COVID19, bukan membongkarnya. Kita bisa melakukan ini," pungkasnya.











































